Sulit Dapat Solar karena SPBU Diserbu Masyarakat CIREBON- Keputusan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), membuat nelayan di Kecamatan Gebang kesulitan melaut. Mereka keberatan dengan harga solar Rp7.500 per liter. Untuk menyampaikan keberatan atas kenaikan harga solar, para nelayan berencana berunju rasa, Rabu (19/11). “Nelayan sudah kesulitan setengah mati, sekarang dipersulit lagi dengan kenaikan BBM. Kami menginginkan ada pengecualian untuk nelayan,” ujar tokoh nelayan Kecamatan Gebang, H Dade Mustofa, kepada Radar, Selasa (18/11). Dade menambahkan, dengan harga solar normal saja nelayan sudah susah, sebab hasil melaut yang didapat seringkali hanya pas-pasan dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Dengan kenaikan harga BBM, nelayan semakin terjepit karena hasil laut relatif tidak ada peningkatan. “Kalau dampaknya kenaikkan belum terasa. Cuma gara-gara dampak mau naik dan masyarakat berbondong-bondong beli BBM, nelayan banyak yang tidak kebagian solar. Sekarang banyak para nelayan yang tidak melaut,” bebernya. Bahkan, Dade memprediksi, dengan harga solar Rp7.500 banyak nelayan yang tidak sanggup melaut karena beban BBM terlalu berat. Nelayan berharap pemerintah berbaik hati memberi subsidi untuk nelayan. Setidaknya, subsidi ini mengurangi beban biaya BBM untuk melaut. “Nelayan itu 80 persen persiapan melaut itu adalah dari solar. Kalau solar harganya seperti sekarang, ya banyak yang tidak akan sanggup,” tandasnya. Salah satu nelayan, Qosim mengungkapkan, kenaikkan BBM jenis solar ini sangat mempengaruhi penghasilan dirinya. Sebab, pendapatan melaut relatif stabil dan tangkapan harga ikan pun tidak memberi keuntungan banyak bagi nelayan. (den)
Nelayan Gebang Ancam Turun ke Jalan
Rabu 19-11-2014,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :