Gagal di Kelas 50 Kg, Gulat Capai Target

Senin 24-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SUMBER- Meskipun harapan memperoleh mendali emas di kelas 50 kg gagal, Sabtu (22/11). Namun cabang olahraga (cabor) gulat Kabupaten Cirebon dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Provinsi Jawa Barat ke XII di Kabupaten Bekasi telah memenuhi target yang diminta Pemerintah Kabupaten Cirebon dengan perolehan satu mendali emas. Ketua Pengurus Cabor Gulat Kabupaten Cirebon, Dea Angkasa Putri Supardi mengatakan, cabor gulat telah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih mendali emas dari kelas 50 kg atas nama Wendi namun keberuntungan belum berpihak, sehingga sampai terakhir pertandingan cabor gulat tetap meraih satu mendali emas. “Kami sudah berusaha untuk melampui target, namun di kelas 50 kg Kita belum berhasil,” ujar Dea usai penutupan pertandingan cabor gulat di Gedung Serba Guna Presiden University didampingi mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon, Hj R Sri Heviyana Supardi. Dea mengatakan, kegagalan untuk melampaui target tersebut menjadi motivasi kedepan pada porda yang akan datang agar mempersiapkan atlet gulat lebih baik lagi, tentunya harus ada dukungan dari berbagai pihak terutama dukungan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon. “Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda, kedepan kita harus mempersiapkan atlet agar lebih baik lagi,” tuturnya. Hal senada juga diungkapkan mantan Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Hj R Sri Heviyana Supardi. Menurut dia, kegagalan melampui target jangan dijadikan beban, akan tetapi kegagalan tersebut dijadikan cambuk untuk lebih berprestasi. Terkait kehadirannya dalam pertandingan cabor gulat dalam Porda Provinsi Jawa Barat ke XII di Kabupaten Bekasi, selain mendampingi putrinya yang menjadi Ketua Pengcab Olahraga Gulat, Dea Angkasa Putri, ia juga masih mempunyai ikatan emosional terhadap cabor-cabor yang ikut dalam porda tersebut. “Sebelum mengundurkan diri dari ketua KONI, Saya kan yang ikut mempersiapkan juga atlet untuk mengikuti porda di Bekasi. Saya masih punya rasa emosional untuk memberikan motivasi kepada rekan-rekan atlet,” katanya. Sebenarnya, kata Heviyana, dirinya ingin mengunjungi menghadiri pertandingan seluruh cabor, namun karena kesibukannya sehari-hari sebagai ketua PMI Cabang Kabupaten Cirebon, ia baru bisa menyaksikan pertandingan salah satu cabor yaitu cabor gulat. “Beberapa hari terakhir ini, saya melaksanakan kegiatan HUT ke-69 PMI dan HUT ke-18 UDD (unit donor darah) sehingga baru hari ini (Sabtu/22-11) dapat menyaksikan pertandingan Cabor Gulat,” ucapnya. Heviyana menilai, meskipun perolehan keseluruhan mendali emas Kabupaten Cirebon tidak memenuhi target dari delapan emas, tetapi raihan ini cukup membanggakan bila dibanding perolehan mendali pada Porda ke XI di Kabupaten Bandung hanya memperoleh empat mendali emas. “Bila dibanding perolehan mendali pada Porda ke XI , perolehan porda kali ini cukup membanggakan dengan meraih tujuh emas dari delapan medali emas yang ditargetkan,” terangnya. Dirinya berharap kedepan pembinaan atlet lebih ditingkatkan lagi agar porda yang akan datang memperoleh hasil yang lebih dari Porda XII di Bekasi. “Dukungan Pemerintah Kabupaten Cirebon dan DPRD Kabupaten Cirebon sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi atlet,” pungkasnya. (sam/rilis/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait