Kental Aroma Dendam

Selasa 25-11-2014,08:37 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

(Schalke 04 v Chelsea)   GELSENKIRCHEN – Aroma dendam menyelimuti Veltins Arena, markas Schalke 04, jelang penyisihan Liga Champions kontra Chelsea, dini hari nanti WIB. Pada laga itu, pelatih Schalke, Roberto Di Matteo berkesempatan melampiaskan kemarahannya terhadap Chelsea yang pernah memecatnya setelah dirinya mempersembahkan trofi Liga Champions kepada klub asal London itu. Hampir dua tahun sudah berlalu sejak peristiwa pemecatan itu. Di Matteo sendiri menolak mengungkit kisah pahit dua tahun silam. Namun dia tak akan pernah melupakan peristiwa menyakitkan itu ketika dirinya dipecat hanya enam bulan setelah mempersembahkan trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub. ”Secara personal, saya hanya akan fokus pada kerja untuk memenangkan laga bersama Schalke,” kilah Di Matteo seperti dilansir situs resmi FIFA. Di Matteo pada Oktober 2014 menggantikan pelatih sebelumnya, Jens Keller. Di bawah arahannya, Schalke bermain cukup bagus. Dari tujuh laga yang sudah dilakoni, The Royal Blues meraih empat kemenangan yang semuanya diraih di Veltins Arena. Teranyar, mereka mengalahkan Wolfsburg 3-2 di Veltins Arena, akhir pekan lalu. Kemenangan itu sekaligus menghentikan enam kemenangan beruntun yang dicatat oleh Wolfsburg. Bagaimanapun, catatan kandang itu telah mendongkrak kepercayaan diri Di Matteo dan para pemain dalam menyambut Chelsea. ”Kami memiliki rekor kandang yang bagus sejauh ini dan itu membuat kami kuat secara psikologis. Kami berharap bisa terus melanjutkannya,” kata eks pelatih West Bromwich dan Chelsea itu. Schalke kini menduduki peringkat dua di kualifikasi Grup G dengan mengoleksi lima poin dari empat laga atau terpaut tiga poin dari peringkat satu Chelsea. Kemenangan dari Chelsea akan memperbesar kans mereka melaju ke babak knock out. Sebaliknya, Chelsea akan lolos ke babak berikutnya jika meraih kemenangan dari Schalke. ”Grup ini mudah dianalisis. Salah satu dari kami (Chelsea dan Schalke) bisa finis di peringkat satu, dua atau tiga. Jika finis di peringkat tiga dan bermain di Europa League, itu akan bertentangan dengan evolusi yang kami jalani. Tim ini ingin menjadi tim yang sangat baik dan untuk itu kami harus menghadapi tim-tim terbaik di kompetisi-kompetisi terbaik,” ungkap pelatih Chelsea Jose Mourinho. Kepercayaan diri skuad Mourinho juga sedang meningkat setelah membungkam West Bromwich dua gol tanpa balas di Premier League akhir pekan lalu. Kemenangan itu memperpanjang catatan tidak terkalahkan Chelsea yang diukir sejak April lalu. Total, The Blues tidak terkalahkan dalam 18 laga di berbagai kompetisi. Tak hanya siap secara mental, para pemain terbaik Chelsea juga siap secara fisik. Diego Costa, Eden Hazard dan Cesc Fabregas memperlihatkan penampilan memukau saat mengalahkan West Bromwich. Menghadapi Schalke nanti, Mou dipastikan mempertahankan ketiganya sebagai starting line-up. The Special One yakin timnya bisa meraih poin dari Schalke nanti. Namun dia menolak jika laga itu dilihat sebagai pertarungan antara Di Matteo dengan dirinya. ”Saya tidak menghadapi Di Matteo. Jika itu yang terjadi, dia akan menang karena dia bermain lebih baik dari saya. Ini adalah pertarungan Chelsea melawan Schalke, bukan pertarungan saya melawan Di Matteo,” tegas Mourinho. (ish)

Tags :
Kategori :

Terkait