Home Sweet Home

Selasa 02-12-2014,09:12 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Juve-Roma Masih Sempurna di Kandang TURIN – Papan skor masih menunjuk 1-1 ketika Derby della Mole ke-165 di Juventus Stadium kemarin dini hari WIB (1/12) tinggal menyisakan empat detik. Tapi, sepakan dari jarak 31,5 meter yang dilepaskan Andrea Pirlo mengubah skor akhir. Juventus menang 2-1 atas Torino. Gol Pirlo disambut histeris para pemain Juve, baik yang ada di lapangan maupun bench. ”Saya hanya mengikuti pergerakan bola dan beberapa detik kemudian saya tahu tidak ada keputusasaan atas keputusan (menendang bola) itu,” kata Pirlo tentang golnya kepada Football Italia. Nyonya Tua, sebutan Juve, memang unggul dulu pada menit ke-15 via eksekusi penalti Arturo Vidal. Namun, selang tujuh menit kemudian, Bruno Peres mencetak gol penyeimbang. Gol fullback Torino itu tercipta melalui solo run dari daerah pertahanan sendiri atau berjarak sekitar 70 meter. Juve bahkan tertekan kala bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-78, menyusul kartu kuning kedua yang diterima Stephan Lichtsteiner. Pada akhirnya, kematangan pemain Juve dan tentu juga gol keberuntungan Pirlo memberikan victory bagi klub peraih scudetto tiga musim terakhir tersebut. Juve sekaligus menjaga rekor sempurna di kandang alias selalu sapu bersih dalam enam laga. Hanya, kemenangan atas Torino tidak terlalu membuat allenatore Juve Massimiliano Allegri puas. ”Saya pikir, seri sepertinya menjadi hasil akhir yang adil bagi kedua tim,” kata Allegri kepada Sky Sport Italia. ”Sepak bola menjadi indah karena momen dramatis dan kemenangan kami seperti membayar hasil di Genoa (kalah 0-1 di giornata kesembilan, 29/10, red). Kami bermain bagus, tapi kurang tajam di babak kedua dan mengecewakan harus kebobolan oleh gol konyol,” sambung mantan pelatih AC Milan tersebut. Kemenangan dalam Derby della Mole membuat Juve mengamankan capolista dari AS Roma yang beberapa jam setelah laga di Turin mengalahkan Inter Milan 4-2 di Olimpico. Juve pun masih leading tiga angka (34-31) atas Roma. Seperti Juve, Roma menjaga rekor sempurna di kandang. Kemenangan ketujuh Giallorossi, sebutan Roma, di Olimpico tersebut ternoda oleh gol Andrea Ranocchia dan Pablo Osvaldo. Ya, untuk kali pertama di liga musim ini, gawang Roma kebobolan di Olimpico. Gol Osvaldo pada menit ke-57 juga sempat membuat skor 2-2 sebelum Miralem Pjanic mencetak dua gol untuk mengubah keadaan. Gol-gol gelandang internasional Bosnia-Herzegovina itu sekaligus memberikan kekalahan pertama bagi pelatih Inter Roberto Mancini. ”Saya tidak bisa mengatakan bahwa malam ini (kemarin, red) menjadi malam yang sulit karena Inter tidak memberikan banyak masalah berarti. Kami bahkan bisa mencetak lebih banyak gol,” kata Pjanic kepada Il Messaggero. Pernyataan Pjanic dibenarkan allenatore Roma Rudi Garcia. Pelatih asal Prancis itu menyebut gol-gol Inter lahir bukan dari open play, melainkan sundulan dan deflected ball yang diawali dari set piece. ”Anda harus selalu merespons di lapangan dan para pemain telah melakukannya dengan baik. Saya tahu, apabila tim kami bersatu, kami dapat menyakiti lawan, siapa pun,” tutur Garcia seperti dilansir Goal. Sementara itu, pencetak gol Inter sekaligus sang kapten Andrea Ranocchia menyebut kekalahan di Olimpico meninggalkan rasa pahit. ”Kami dua kali sanggup menyamakan kedudukan. Tapi, kami akhirnya harus mengakui keunggulan Roma,” tuturnya kepada Inter.it. Ranocchia juga mengatakan bahwa perubahan skema main tiga bek dari Walter Mazzarri ke empat bek kala ditangani Mancini masih membutuhkan adaptasi. ”Kami butuh waktu untuk bekerja dengan sistem baru,” kata bek internasional Italia itu. (dik/c11/dns)

Tags :
Kategori :

Terkait