SIDOARJO - Masalah prestasi dan kepengurusan PSSI yang amburadul membuat grup band legendaris Slank pikir-pikir ulang untuk tetap jadi brand ambassador kompetisi Indonesia Super Leaque (ISL). Seperti diketahui, sudah dua musim ini, sejak tahun 2012, Slank jadi duta ISL. Tak hanya sekadar jadi duta, Slank pun menciptakan lagu berjudul \"Rindu Menang\" yang jadi athem dan selalu diputar setiap pertandingan ISL atau Divisi Utama digelar. Ridho Slank mengakui bahwa pihaknya memang masih terikat kontrak dengan PT Liga Indonesia (PT LI) dalam hal urusan brand ambassador. Kendati begitu, tak menutup kemungkinan kerja sama itu tak diteruskan. \"Kita lihat sesudah kongres saja, saya yakin kok bakal ada kepengurusan yang baru. Feeling saya gitu soalnya, kalau tidak ya mungkin ditinjau ulang lagi,\" jelasnya. Lelaki yang memiliki nama asli Muhammad Ridho Hafiedz ini menjelaskan bahwa selama ini dia dan rekan-rekannya selalu memantau persepakbolaan Nasional, khususnya PSSI. Dengan masalah sepak bola yang tak kunjung padam, Slank berharap terjadi revolusi total dalam tubuh PSSI saat kongres yang digelar Januari nanti. \"Saya harap ada revolusi lagi, jangan lagi ada mafia dan pengaturan skor. Untuk itu perlu ada kepengurusan baru yang lebih baik, bersih dan jujur. Saya yakin di kongres nanti hal itu akan tercipta,\" tegasnya. Namun dalam soal athem yang dipakai PSSI sebagai bagian dari ISL, Ridho enggan mempermasalahkannya. Yang jelas menurutnya lagu itu diperuntukan untuk penggila bola Indonesia secara keseluruhan, bukan hanya sekadar untuk PSSI saja. \"Meski terikat kontrak, saya buat lagu itu untuk masyarakat Indonesia, bukan PSSI,\" tegasnya. Andaikan ada kepengurusan baru, Ridho menjelaskan dirinya tak akan kembali membuat athem untuk ISL di kompetisi musim depan. \"Soal athem sepertinya pakai yang dulu saja, kita ciptakan satu lagu kan untuk bertahun-tahun,\" ungkap sosok pembuat lirik Rindu Menang ini. (wam)
Slank Pikirkan Kerja Sama dengan PSSI
Selasa 16-12-2014,10:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :