Serang Sekolah, 126 Orang Tewas

Rabu 17-12-2014,07:54 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Militan Taliban Masuk ke Kelas, Berondongkan Tembakan PESHAWAR - Teror kembali mengguncang Pakistan. Menjelang siang kemarin (16/12), enam militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) melancarkan serangan bersenjata ke kompleks sekolah milik Angkatan Darat (AD), Army Public Schools and Colleges System. Aksi maut itu menewaskan sedikitnya 126 orang. “Sebagian besar korban yang tewas dalam serangan tersebut adalah siswa yang berusia remaja,” kata Mushtaq Ghani, pejabat dinas informasi setempat. Aksi brutal TTP itu juga melukai puluhan warga sekolah lainnya. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit berbeda di Kota Peshawar. Insiden di kompleks sekolah yang terletak di Warsak Road tersebut berawal dari kedatangan enam pria tidak dikenal. Mereka memasuki kompleks sekolah milik AD Pakistan itu dengan memanjat tembok. “Mereka memakai seragam pasukan paramiliter pemerintah Frontier Corps. Awalnya, kami mengira mereka adalah siswa yang sedang berlatih militer,” papar Mudassir Awan, karyawan sekolah. Sekolah umum itu memang terdiri atas beberapa jenjang pendidikan. Mulai sekolah dasar (SD) sampai tingkat perguruan tinggi. Kemarin kebetulan sedang ada pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) oleh tim AD di aula sekolah. Karena itu, petugas keamanan sekolah sama sekali tidak curiga ketika melihat enam pria berseragam paramiliter memanjat dan menuruni tembok sekolah. “Begitu melihat banyaknya senjata yang mereka bawa, saya langsung panik. Kami langsung berlari masuk ke kelas,” lanjut Awan. Dia mengungkapkan, tembakan pertama terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Seolah tidak punya sasaran tertentu, enam militan itu langsung memberondongkan tembakan ke segala arah. Mereka juga memasuki tiap kelas dan menembaki siapa pun di dalamnya. “Para penyerang juga memasuki aula sekolah yang menjadi tempat pelatihan P3K oleh tim militer,” ungkap seorang saksi kepada stasiun televisi Geo TV. Aksi di aula tersebut memantik serangan balasan. Baku tembak pun tidak terelakkan. Dalam hitungan menit, petugas keamanan sekolah dan militer Pakistan yang tiba di lokasi kejadian terlibat baku tembak dengan militan. Baku tembak berlangsung cukup lama. Para pelaku juga sempat menyandera siswa. Untungnya, sebagian besar di antara total sekitar 500 siswa di kompleks sekolah tersebut berhasil dievakuasi ke lokasi aman. Menjelang sore, beberapa saksi mengaku mendengar suara dua dentuman yang sangat keras. Belum jelas asal suara tersebut. Kemarin pemerintah setempat langsung menutup ruas-ruas jalan utama di Peshawar. Militer juga melibatkan sedikitnya satu helikopter untuk mendukung penyelamatan sandera. Helikopter itu tampak terbang mengitari kompleks sekolah. Polisi yang bersiaga di kompleks sekolah tersebut juga menyediakan sejumlah ambulans untuk mengangkut para korban ke rumah sakit terdekat. “Ini adalah tragedi nasional yang sangat biadab. Mereka adalah anak-anak saya. Saya berduka. Negeri ini berduka,” ujar Perdana Menteri (PM) Nawaz Sharif yang langsung melawat ke Peshawar begitu mendengar insiden tersebut. Dia juga mengecam TTP yang tega melancarkan serangan keji tersebut ke kompleks sekolah. Apalagi sebagian besar korban adalah anak-anak dan remaja yang tidak berdosa. Tidak lama setelah insiden itu, TTP mengklaim bertanggung jawab atas melayangnya tidak kurang dari 126 nyawa di kompleks sekolah tersebut. Dalam pernyataannya, TTP menegaskan bahwa serangan itu merupakan balasan bagi militer yang telah melancarkan serangan ofensif ke sarang militan di North Waziristan. “Kami memerintahkan untuk membunuh siswa yang sudah besar,” terang TTP. (AP/AFP/BBC/hep/c5/ami)

Tags :
Kategori :

Terkait