Gelar Ganda Dua Tim Beda Kasta yang Tertunda

Sabtu 27-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Wilayah Barat Kuasai Bupati Cup IX/2014 CIREBON – Wilayah Barat Cirebon benar-benar menjadi kiblat bola basket di Kabupaten Cirebon. Itu terbukti setelah tim putra dan putri SMAN 1 Palimanan, serta SMPN 2 Arjawinangun menjadi yang terbaik di Bupati Cup IX/2014. Keduanya merajai perhelatan tahun ini setelah berhasil mengawinkan gelar juara pertama pada laga final di GOR Ranaggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (24/12). Tim putra SMPN 2 Arjawina­ngun tanpa kesulitan menak­lukkan SMPN 1 Gegesik 62-37di partai puncak. Sementara tim putri mengalahkan SMPN 1 Ciledug 39-25. Di kelompok atau kasta SMA, tim putra SMAN 1 Palimanan menumbangkan SMKN 1 Jamblang 70-44. Sedangkan tim putri mengalahkan SMAN 1 Pabedilan 82-37. Wakil dari kedua sekolah memang layak menjadi juara di event tahunan itu. Keduanya memiliki segudang pemain berbakat. Tangan dingin Kabinpres Perbasi Kabupaten Cirebon, Imam Gartina, berhasil mencetak pebola basket andal di SMPN 2 Arjawinangun. Kesuksesan Imam dimanfaatkan pelatih SMAN 1 Palimanan, Slamet Raharjo. Atlet terbaik lulusan SMPN 2 Arjawinangun hampir seluruhnya direkrut oleh SMAN 1 Palimanan. Tidak heran mengapa kedua sekolah merajai Bupati Cup tahun ini. Sudah dua kali SMPN 2 Arjawinangun berhasil mengawinkan gelar juara pertama Bupati Cup. Kesuksesan tahun ini merupakan lanjutan dari perhelatan tahun sebelumnya. Imam tidak dapat menutupi kebanggaannya. “Dengan keberhasilan mengulang prestasi tahun lalu, berarti program regenarsi yang kami terapkan telah berhasil. Jadi, kami tidak hanya mampu mencetak satu generasi emas. Tapi mampu melahirkan generasi emas berikutnya,” tutur Imam. Menurut Imam, dengan melahirkan pebola basket andal berusia muda, dirinya berusaha memberikan sumbangsih bagi perbasi. Dia berharap, kelak anak didiknya itu mampu mengangkat prestasi bola basket Kabupaten Cirebon hingga level provinsi dan nasional. “Selama ini kita kesulitan membangun pondasi yang kuat. Setahap demi setahap saya berusaha memperbaiki itu. Mudah-mudahan generasi emas ini pada akhirnya tidak hijrah ke kota lain. Dengan demikian, dibutuhkan dukungan dan peran lebih besar dari pemerintah,” ujarnya. Bagi SMAN 1 Palimanan, mengawinkan gelar juara pertama ini merupakan impian yang telah lama terpendam. Tahun lalu target dan impian itu sudah mulai dibangun. Sayangnya, urung terwujud karena tim putra gagal di babak delapan besar. “Gelar ganda ini merupakan impian kita yang tertunda. Kami bersyukur mampu mewujudkannya tahun ini. Prestasi ini berkat usaha dan kerja keras semua pihak,” katanya. Untuk regenerasi, dia berharap pihak sekolah kembali merekrut pemain-pemain andal. Menurut dia, membentuk tim yang sempurna dibutuhkan bakat-bakat terbaik. Makanya, proses perekrutan pemain harus dilakukan dengan baik. “Tahun ajaran baru menjadi ajang berburu pemain terbaik. Saya berharap pihak sekolah tetap mempertahankan sistem yang sama soal perekrutan pemain. Yakni mengambil para pemain berbakat dari sekolah dengan tradisi bola basket yang baik,” pungkasnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait