Sawah Masih Terendam Banjir

Selasa 30-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Sudah Hampir Satu Pekan, Khawatir Padi Membusuk ASTANAJAPURA- Akibat hujan lebat pertengahan pekan lalu, hingga Senin (29/12) puluhan hektare sawah di wilayah timur Cirebon masih terendam air. Para petani mulai gelisah tanaman padinya busuk karena air tak kunjung surut. Petani Astanajapura, Ropi’i mengungkapkan, bila padi sudah terendam air lebih dari dua hari, dikhawatirkan gagal panen. Ropi’i yang juga menanam bawang berharap, pemerintah memberikan bantuan untuk mencegah banjir kembali terjadi di areal lahan produktif karena sangat merugikan petani. “Saya juga tanam bawang. Kalau sampai besok atau lusa belum surut, sepertinya sudah hampir pasti gagal panen,” tutur Ropi’i, kepada Radar. Petani di Kecamatan Pangenan, Sarna mengungkapkan hal serupa. Setiap tahun ratusan hektare sawah terendam air selama berhari-hari. Terkadang, padi masih kuat bertahan meski hasil panennya kurang maksimal. Tetapi, pernah juga petani mengalami gagal tanam. “Sekarang ini sudah bukan gagal panen lagi, tapi gagal tanam karena padinya busuk terendam air. Tahun kemarin sawah saya lima hari kebanjiran” ungkapnya. Sarna kecewa lantaran saluran irigasi dan pembuangan air tak pernah dilakukan perawatan. Kondisi saluran inilah yang menyebabkan dari tahun ke tahun sawah selalu tergenang air. Sebenarnya, para petani sempat terpikir untuk swadaya melakukan perbaikan. Sayangnya, setelah dihitung-hitung, upaya perbaikan ini tidak mungkin dilakukan lantaran butuh biaya tidak sedikit. Lagi-lagi, petani kembali mengandalkan pemerintah, meski hingga saat ini belum terdengar ada rencana perbai­­kan saluran. Masalah seru­pa rupanya tidak hanya di Astana­japura dan Pangenan, hampir semua sawah di sepanjang pantura tergenang air ini karena saluran irigasinya sudah tidak mendukung. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait