Drama Cinta Berlatar Tragedi Mei 98

Kamis 08-01-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Film Di Balik 98 mengisahkan perjuangan keluarga dan pengorbanan cinta melewati tragedi Mei 1998. Krisis moneter membuat rakyat Indonesia panik dan dicengkeram ketakutan. Kala itu, gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia menuntut Presiden Soeharto untuk turun. Puncaknya, pada 13-14 Mei 1998, terjadi penembakan mahasiswa Trisakti yang dikenal dengan Tragedi Trisakti. Sang Sutradara, Lukman Sardi menjelaskan, film Di Balik 98 merupakan sebuah drama keluarga dan percintaan yang berlatar belakang peristiwa Mei 1998. Dikatakannya, karyanya itu bukan termasuk film sejarah jatuhnya Orde Baru apalagi unsur politis. “Film ini bukan penghapusan fakta tragedi 98, masa reformasi di mana saat itu ada kekerasan, banyak koban berjatuhan. Namun film ini lebih ke sebuah drama keluarga dan percintaan yang berlatar belakang Mei 1998,” ujarnya, saat menggelar press screening film Di Balik 98 di salah satu theater XXI di Jakarta Pusat, Rabu (7/1). Menurutnya, artis muda Chelsea Islan dan Boy William menjadi pemeran utama film Di Balik 98. Keduanya artis yang sedang naik daun dan digemari para kawula muda. Chelsea banyak dikenal dalam film situasi komedi Tetangga Masa Gitu, sementara Boy lebih banyak bermain dalam film televisi serta drama. Chelsea memerankan aktivis keturunan Tionghoa bernama Diana, sedangkan Boy berperan sebagai pacar Diana, yakni Daniel. Selain Chelsea dan Boy, ada beberapa karakter utama dalam film ini. Di antaranya Donny Alamsyah dan Fauzi Baadila yang berperan sebagai militer. Verdi Solaiman dan Alya Rohali memerankan petugas rumah tangga Istana, sementara Teuku Wisnu Wikana mewakili rakyat kecil. Ririn Ekawari, Amaroso Katamsi, dan Bima Azriel turut meramaikan jalan cerita dengan peran masing-masing. Lukman mengaku tak merasa khawatir bila filmnya disomasi. Pasalnya, dirinya membuat film tersebut tanpa ada unsur menjatuhkan seseorang. “Saya tidak menjelek-jelekkan siapa-siapa, jadi tidak ada niatan untuk menyewa kuasa hukum (bila di somasi, red),” ungkapnya. Semua pemain dalam film Di Balik 98, ditambahkan Lukman, terlebih dahulu dilakukan casting seperti halnya pemilihan pemain serius dan humoris. Sedangkan untuk biaya pembuatan film, ia enggan membeberkannya. “Budget cukup, tidak berlebihan sesuai dengan apa yang kita pasang. Bisa untuk dua film lah,”imbuhnya. Sementara itu, Chelsea Islan merasa tertarik untuk memerankan Diana. Dia lebih tertantang dan belajar untuk menjadi orator demi film Di Balik 98. “Aku orangnya suka sejarah. Demi film Di Balik 98, aku jadi belajar jadi orang demonstran dan orator. Seru juga filmnya, makanya biar gak penasaran tonton saja mulai tayang 15 Januari 2015,” katanya.(via)

Tags :
Kategori :

Terkait