Bencana Cibeureum Mirip Cigintung

Jumat 09-01-2015,09:06 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Rekomendasi Geologi Keluar Selasa Pekan Depan MAJALENGKA – Bencana pergerakan tanah yang menimpa Blok Babakansari Desa Cibeureum Kecamatan Talaga beberapa hari lalu, sifatnya mirip dengan bencana pergerakan tanah di Blok Cigintung Malausma yang mengharuskan satu blok di lingkungan tersebut bedol desa ke tempat lain. Besar kemungkinan, pena­nganan jangka panjang untuk mengantisipasi bencana di Cibeureum juga akan dilakukan relokasi warga, untuk menghindari bencana susulan yang kemungkinan bisa terjadi. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Tatang Rahmat SH melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Drs Piping Ma’arif, kemarin (8/1). Skenario relokasi tersebut merupakan upaya terakhir, jika hasil rekomendasi Badan Geologi merekomendasikan kawasan di Blok Babakansari Desa Cibeureum mesti dikosongkan dan sudah tidak layak ditempati. “Jadi hari selasa kemarin setelah bencana itu dilaporkan masyarakat ke BPBD, kami langsung mengundang pihak Badan Geologi untuk meneliti dan mengkaji struktur tanah di kawasan tersebut. Dari pembicaraan kami dengan pihak geologi, mereka membuat hipotesa awal kalau bencana di Desa Cibeureum itu mirip dengan yang di Cigintung,” sebutnya. Dia menjelaskan, dari pembicaraan itu pihak geologi bersama BPBD membuat peta gambaran pergerakan tanah yang polanya berbentuk tapal kuda. Pusat pergerakan tanahnya ada di area pesawahan bagian atas sebelah selatan pemukiman warga, dimana 28 rumah dan bangunan warga di blok tersebut berada tepat di bawahnya dan terancam bencana susulan. “Mereka juga bilang, kemungkinan besarnya pemukiman penduduk di bawah pusat pergeseran tanah itu harus dikosongkan untuk sementara waktu. Terutama saat hujan turun. Kalaupun kedepannya retakan pergeseran tanah di pusatnya semakin membesar, maka kemungkinan mesti direlokasi,” sebutnya. Meski demikian perbincangan tersebut belum menjadi keputusan resmi dari pihak Badan Geologi, karena hasil kajian dan rekomendasi yang formalnya akan dibuat dalam bentuk surat resmi oleh pihak Badan Geologi. Sehingga untuk menentukan seperti apa langkah jangka panjang penanganan bencana tersebut, pihaknya masih menunggu hasil kajian resmi tersebut. Selain menunggu rekomendasi resmi dari hasil kajian Badan Geologi, langkah jangka panjang dalam menangani para warga yang kediamanya terancam bencana pergerakan tanah di Desa Cibeureum perlu dirumuskan dengan berbagai pihak. Termasuk kebijakan dari pimpinan dalam hal ini kepala daerah untuk menanganinya. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Bencana, Ano Sumarno SSos menambahkan, skenario jangka pendek warga yang sebelumnya bermukim di 27 rumah yang masuk dalam kategori rawan bencana saat ini telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Petugas dari BPBD pun bersiaga di lokasi menyiapkan logistik serta kebutuhan warga yang bermukim sementara waktu di sebuah sekolah dasar, yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman mereka. Skenario jangka pendek lainnya, adalah meminta warga yang memiliki kolam-kolam atau tempat lain yang menampung air di atas lokasi retakan pergeseran tanah agar sementara dikeringkan terlebih dahulu. Hal itu agar resapan air ke dalam tanahnya berkurang, sehingga pergerakan tanahnya bisa dicegah untuk sementara waktu. Walaupun pada dasarnya, resapan air ke tanah masih akan terus berlanjut jika terjadi hujan. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait