KESAMBI - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Cirebon belum memberlakukan penyesuaian tarif angkutan kota, imbas dari turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi. Ketua Bidang Moda Angkutan Kota, Jamaludin mengatakan surat keputusan penyesuaian tarif angkot dari Dishubinkom Kota Cirebon yang menjadi dasar surat edaran penurunan baru diterima Jumat pagi (23/1). “Memang tarif belum turun, kami belum bisa memberlakukan tarif baru karena surat dari dishub perihal penyesuaian tarif, baru kami terima kemarin pagi,” tukasnya. Belum lagi, dirinya juga harus berkoordinasi dengan pimpinan Organda. “Kebetulan pimpinan lagi tidak ada di Cirebon,” ucapnya. Di lain sisi, selain harus koordinasi dengan pimpinan Organda, pihaknya juga harus menyiapkan pencetakan edaran penurunan tarif. Kemudian baru disebarkan di angkot-angkot. “Jadi tidak bisa langsung begitu saja ditindaklanjuti, kemungkinan baru bisa efektif berlaku hari Senin,” sebutnya. Berdasarkan pertemuan Dishubinkom bersama Organda Cirebon, menyepakati besaran tarif angkutan kota mengalami penurunan sebesar 12,7 persen atau Rp500,-. Untuk umum tarif angkot menjadi Rp3.500 sedangkan untuk mahasiswa dan pelajar Rp2.500. Seperti diketahui, harga BBM Bersubsidi mengalami penurunan. Kalkulasinya ada penurunan harga BBM sebesar 12,7 persen. Hal ini kemudian yang menjadi penurunan tarif angkutan. Namun demikian, Jamaludin menyebut tarif angkutan sebenarnya lebih besar dipengaruhi oleh beban perawatan onderdil dari pada bahan bakar. Ia mengeluh karena harga onderdil di pasaran, terutama di daerah tidak ada pengawasan harga. Menurutnya, ada kenaikan harga onderdil setiap tiga bulan sekali. Sehingga ini sangat membenai para pengusaha jasa angkutan. “Beban tertinggi sebenarnya dari onderdil, tapi memang belum ada pengawasan dari pemerintah mengenai harga onderdil ini, padahal efeknya sangat besar terhadap tarif angkutan,” ucapnya. (jml)
Tarif Angkutan Efektif Mulai Senin
Sabtu 24-01-2015,09:01 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :