Terlibat Film Horor

Selasa 03-02-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

DUNIA akting sepertinya tidak bisa lepas dari perjalanan karir Ayu Pratiwi. Setelah sempat vakum di dunia akting. Ayu mewarnai dunia entertain kembali. Film terakhir perempuan yang memiliki nama lengkap Isti Ayu Pratiwi tersebut berjudul Mati Muda di Pelukan Janda. Di film bergenre komedi remaja tersebut mengantarkan ia beradu akting dengan Ihsan Tarore, Shinta Bachir dan Julia Robex. Seakan rindu akan dunia akting. Mantan Putri Indonesia Pariwisata pun memutuskan untuk terjun kembali ke dunia akting. Terlibat dalam sebuah film bergenre horor berjudul Pohon Keramat. ”Pertimbangannya sih cuma satu, karena ini sesuatu yang baru buat aku,” ujar Ayu Pratiwi di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, kemarin. Saat pertama kali terjun ke dunia akting, ia memang tidak pernah terlibat dalam film bergenre horor. Hampir film yang dimainkan adalah bergenre remaja, komedi, dan religi. Seakan ingin menambah kemampuannya dan mengobati kerinduan ia pun menerima tawaran tersebut. ”Ini horor pertama buat aku, dan kemarin kan memang nggak sempat main film juga. Jadi sekalian pingin ngumpul sama teman-teman,” ceritanya. Di film tersebut, Ayu berperan sebaga Novia yang beradu akting dengan dengan Afdal Yusman yang berperan sebagai suaminya. ”Di sini saya sebagai seorang ibu yang memiliki seorang anak,” jelasnya. Film ini menceritakan, sebuah keluarga kecil menempati rumah baru mereka di tepian kota yang sejuk. Mereka merasa sangat tenang sampai pada satu ketika sang ibu dikagetkan oleh sosok orang gila yang mengikutinya sampai ke kantornya dan berteriak menyuruh keluarganya keluar dari rumah itu. Keluarga kecil yang terdiri dari ayah, Adrian (Afdhal Yusman) ibu, Novia (Isti Ayu Pratiwi), dan anak semata wayang mereka Dafa (Alejandro) cukup terganggu dengan peristiwa tersebut. Di sisi lain Dafa mendapatkan teman imajinasi semenjak tinggal di rumah tersebut, dan kerap menyebutkan teman barunya berasal dari pohon besar yang berada tepat di depan rumah mereka. Lewat film tersebut, Ayu pun berusaha tampil secara maksimal, tidak hanya karakter ia pun berjuang keras untuk mendapatkan chemistry dengan lawan mainnya. ”Untungnya pemainnya sudah saling kenal, jadi kita mudah bangun chemistry,” tegasnya. Selain alur cerita yang menarik, menurut Ayu, film tersebut tidak mengum­bar kese­ksian tu­buh. Oleh ka­re­­n­anya, ia ti­dak ber­pikir dua ka­li menerima ta­wa­­ran tersebut. (ash)

Tags :
Kategori :

Terkait