Samad Bicara Tentang Foto dengan Perempuan

Selasa 03-02-2015,09:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Ketua KPK Abraham Samad akhirnya bicara soal foto-foto dirinya yang beredar di dunia maya, baik bersama seorang perempuan maupun dengan anak seorang purnawirawan TNI. Samad dalam jumpa pers kemarin petang mengatakan tim ahli forensik KPK sudah melakukan telaah terhadap foto-foto itu. Dalam foto dengan perempuan, ada beberapa kejanggalan yang ditemukan tim forensik yakni lighting (pencahayaan) muka Samad dan ruangan tersebut. “Selain itu badan laki-laki ini berotot, tampak pada lengan-lengannya. Sedangkan tubuh saya tidak seperti itu,” ujarnya. Untuk foto itu, dia memastikan bahwa hal itu rekayasa. Mengenai foto lain antara Samad dan seseorang yang disebut anak purnawirawan TNI, Samad tak bisa memastikan. Dia berkilah bahwa selama menjadi Ketua KPK dirinya kerap diajak berfoto oleh masyarakat. Bahkan dia pernah menceritakan ada pramugari dan pilot di pesawat yang memintanya untuk selfie. “Tentu saya tidak bisa menghindari hal semacam itu,” ujarnya. Jadi menurutnya beredarnya foto itu merupakan hal yang lumrah. Abraham juga menegaskan, dia tak mungkin melakukan perbuatan asusila. Hal itu lantaran ia dibesarkan oleh keluarga yang menjunjung tinggi nilai moral dalam pergaulan dan keluarga. “Saya adalah laki-laki yang dibesarkan oleh keluarga yang menjunjung tinggi nilai moral dalam pergaulan dan keluarga,” tegasnya. Terkait adanya pertemuan politik dengan petinggi partai, Samad memastikan selama ini tidak pernah berinisiatif mencalonkan diri menjadi cawapres. Namun Samad juga tak berkilah jika ada yang menggadang-gadangnya sebagai cawapres. “Dan pertemu­an saya dengan elit politik dalam kaitan tugas sebagai Ketua KPK juga selama ini sering terjadi,” jelasnya. Dia mengaku telah mempersilakan bagian pengawasan internal KPK untuk melakukan tindakan-tindakan terkait tudingan yang dialamatkan padanya. Samad menilai, laporan-laporan pidana yang menimpa pimpinan KPK sulit dibantah terkait dengan penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi di lembaganya. “Tujuannya satu, kriminalisasi,” tegasnya. Menurut dia penetapan BG sebagai tersangka tidak ada motif politik, murni penegakan hukum. Sementara itu Deputi Pencegahan KPK Johan Budi berharap presiden bertindak karena motivasi menjadikan semua pimpinan KPK tersangka makin tampak. “Sesuai aturan, organisasi ini bisa berjalan jika ada pimpinan. Kalau semua menjadi tersangka kan harus nonaktif,” terangnya. Sementara itu, proses hukum terhadap pimpinan KPK oleh Mabes Polri terus berlanjut. Kemarin (2/2), Mabes Polri mengumumkan telah terbit surat perintah penyidikan (sprindik) kasus laporan pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan petinggi partai politik. Lazimnya, penetapan surat perintah penyidikan juga diikuti dengan penetapan tersangka. Mabes Polri saat ini juga tengah memproses laporan terhadap komisioner KPK lainnya, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnaen atas laporan transaksi saham illegal dan kasus gratifikasi. Laporan-laporan itu juga siap dinaikkan ke tingkat penyidikan. Artinya, status tersangka kedua pimpinan KPK itu tinggal menunggu waktu. Sebelumnya, Bambang Widjojanto telah ditetapkan menjadi tersangka dan sempat ditahan di Bareskrim hampir seharian. Dia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan keterangan saksi paslu di Mahkamah Konstitusi (MK). Kejadian itu terjadi saat BW masih menjadi advokat. Dikonfirmasi tentang perkem­bangan tersebut, Ka­div Humas Mabes Polri Ronny F Sompie mengatakan sprin­dik terkait kasus Abraham Samad memang telah keluar. Meski begitu, Ronny belum berani memastikan apakah dalam sprindik itu Samad sebagai tersangkanya. (gun/idr/kim)

Tags :
Kategori :

Terkait