Jagoan Indramayu Barat Malu-malu Kucing

Sabtu 07-02-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

HAURGEULIS– Sejumlah kandidat yang disebut-sebut akan maju pada Pemilihan Ke­pala Daerah (Pilkada) Indra­ma­yu 2016 mendatang sudah mem­perlihatkan indikasi siap maju. Hanya saja, kebanyakan ma­sih didominasi oleh tokoh-tokoh dari wilayah Kota dan Kabupaten Indramayu bagian timur (Intim). Mereka sudah mulai bersosialisasi dengan medium-medium konvensional untuk pemilihan eksekutif. Seperti melalui iklan dimedia cetak maupun pemasangan baliho dibeberapa titik strategis. Sementara para tokoh dari wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) terkesan masih malu-malu. Mereka belum mengungkapkan niat secara terbuka. “Sebetulnya bukan tidak ada, cuma rata-rata masih malu-malu kucing. Masih melihat situasi dan kondisi dan juga respons masyarakat,” ujar pemerhati pilkada, Bukhori SSos, kepada Radar, Jumat (6/2). Menurut dia, di Inbar sebe­narnya tidak kekurangan stok pemimpin yang disebut-sebut berbagai kalangan atau terpublikasi di media massa. Baik dari latar belakang politisi, pengusaha, birokrat, cendekiawan, akademis dan tokoh-tokoh yang memiliki kualitas dan layak untuk maju. Misalnya saja H Eri Isnaeni SH tokoh masyarakat Kecamatan Haurgeulis yang juga aktivifis pemekaran Kabupaten Indra­mayu Barat. Dari kalangan aka­demisi ada DR Arjono dan Indira Samego asal Kecamatan Anjatan yang saat ini menjadi tokoh nasional. Dari kalangan pengusaha ada nama H Bambang Hermanto SE dari Kecamatan Sukra dan H Mansyur Idris SH dari Kecamatan Kandanghaur. Kemudian dari partai politik bertengger nama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Syamsul Bachri SH MH serta Ruslandi mantan calon wakil bupati pada Pilkada 2010 yang berasal dari Kecamatan Gabus Wetan. Inbar juga memiliki tokoh pengusaha perempuan yang sukses berkarir di dunia po­litik yakni Hj Eti Erawati asal Keca­matan Terisi. Wanita yang akrab disapa Eeng Carli ini berhasil men­jadi anggota DPRD Kota Cirebon. “Inbar tidak kekurangan stock calon kepala daerah. Banyak yang potensial. Wakil bupati In­dra­mayu sekarang kan, H Su­pendi dari Inbar juga,” ujar Bukhori. Namun masalahnya, lanjut dia, mayoritas para calon pemimpin yang berpotensi di Inbar tidak memiliki kendaran partai politik. Sehingga kalaupun ada peluang maju Pilkada harus melalui jalur perseorangan seperti yang dilakukan oleh pasangan H Api Karpi-H Rawita Rame pada Pilkada 2010 lalu. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait