Finis Runner-up, Hayom Belum Puas

Selasa 03-03-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Hasil cukup oke diraih pebulutangkis tunggal putra non-pemusatan latihan nasional (pelatnas), Dionysius Hayom Rumbaka di turnamen Jerman Terbuka Grand Prix Gold (GPG) 2015. Bertanding tanpa menyandang status unggulan, Hayom mampu menyelesaikan turnamen tur Eropa pertamanya tahun ini dengan menjadi runner-up. Jauh lebih baik dibanding rapornya setahun lalu, yang gagal melewati babak pertama. Namun begitu, Hayom tetap mengaku belum puas dengan hasilnya tahun ini. Apalagi, tak seperti pada penampilannya di semifinal, yang sukses melibas unggulan kedua dari Korea Selatan, Son Wan Ho, 21-17, 21-15, di laga final kontra pemain Denmark, Jan O  Jorgensen, performa Hayom bisa dibilang anti-klimaks. Alhasil, setelah berjuang selama 31 menitdi RWE-Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, pemain PB Djarum itu pun kalah 12-21, 13-21. “Hari ini (babak final, red) saya tidak bermain baik. Dari awal saya terus berada di bawah tekanan lawan. Jadi, mau main seperti apapun, saya tidak bisa banyak bergerak. Lawan juga seperti sudah membaca setiap pergerakan saya,” tutur Hayom, dilansir BadmintonIndonesia.org, Senin (2/3). “Beda cerita di semifinal kemarin, ketika saya bisa mengeluarkan permainan terbaik saya. Hari ini saya tidak bisa main maksimal,” lanjut pemain berusia 26 tahun itu. Terlepas dari kegagalan Hayom mengeluarkan permainan terbaiknya, menilik rekam jejak, pemain kelahiran Kulon Progo, DI Yogyakarta, itu, memang tidak punya rekor positif atas Jorgensen. Dari lima pertemuan sebelum duel final akhir pekan lalu, Hayom selalu kalah di tangan Jorgensen. Imbasnya, kini Hayom tertinggal 0-6 dari Jorgensen. Kendati demikian, secara umum, penampilan Hayom selama beraksi di Jerman Terbuka GPG 2015 layak diapresiasi tinggi. Setelah mengalahkan pemain unggulan 13 asal Taiwan, Hsu Jen Hoa, 21-10, 10-21, dan 21-18, Hayom berturut-turut sukses mengandaskan pemain-pemain non-unggulan, yakni Valeriy Atrashchenkov (Ukraina), 21-10, 21-13, pada babak kedua, dan Lucas Corvee (Prancis), 21-11, 21-12 di perdelapan final. Pada perempatfinal, rangkaian kejutan Hayom dimulai. Menjumpai unggulan keempat dari Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, Hayom menang 22-20, 21-15. Kejutan ini kemudian berlanjut saat ia memecundangi Son di semifinal. Sayang, di final, Hayom masih belum bisa mematahkan dominasi Jorgensen atas dirinya. (fay)

Tags :
Kategori :

Terkait