Tim Formatur Terpojok

Kamis 12-03-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

2 Anggota Tim Belum Tanda Tangani Berita Acara   PLERED – Fakta baru terungkap dari proses konferensi cabang (konfercab) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Senin (9/3) lalu. Dua dari empat ketua PAC PDI Perjuangan yang menjadi tim formatur, sampai kemarin (11/3) belum menandatangani berita acara penyusunan struktur kepengurusan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon periode 2015-2020. Dua anggota tim formatur yang belum membubuhkan tanda tangan berita acara tersebut adalah Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Plered Kapa Sukanta dan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Plumbon, Sobari. Keduanya beralasan, hak-hak yang dimiliki anggota tim formatur tidak diakomodasi. Kemudian mereka pun merasa disudutkan saat ketua DPC terpilih menyampaikan statemen di media massa. Bahwa tidak diakomodasinya Suherman dalam jabatan strategis, karena tim formatur tidak setuju. Dijelaskan Kapa, dalam merumuskan jajaran pengurus inti, terutama yang mendapat rekomendasi DPP PDI Perjuangan untuk ikut dalam proses musyawarah mufakat, bukanlah tim formatur yang menentukan. Namun, ketua DPC terpilih sendiri yang menentukan siapa saja personal yang masuk ke dalam struktural. Apalagi, keempat anggota formatur tidak tahu tawar menawar posisi antara ketiga calon ketua yang terekomendasi dalam proses musyawarah mufakat. “Kami hanya merumuskan beberapa nama lain yang berasal dari dapil V yang notabene penyumbang suara terbanyak pada saat pileg untuk suara nasional, satu pun tidak ada yang diakomodasi,” jelasnya. Karena itu pihaknya sangat menyayangkan statemen ketua DPC terpilih saat Suherman melakukan protes keras yang berujung keributan. Di mana formatur yang memutuskan menolak Suherman sebagai sekretaris dengan alasan transparansi anggaran. “Perlu kami klarifikasi, bahwa kami tidak tahu apa-apa mengenai perjanjian ketiga orang tersebut. Kami merasa dipojokkan,” tegasnya. Kapa mengungkapkan, belum ditandatanganinya berita acara bukan berarti tidak setuju terpilihnya H Mustofa SH sebagai ketua DPC Kabupaten Cirebon. Namun, hal itu sebagai bentuk protes terbaik dan dirasa paling beretika atas keputusan ketua terpilih. Karena menurutnya, katua terpilih tidak mengakomodasi apa yang menjadi hak tim formatur yang sedianya memiliki hak mengusulkan beberapa nama kandidat calon pengurus. Terlebih, dapil IV menjadi penyumbang suara PDI Perjuangan tingkat nasiobal terbesar se-Kabupaten Cirebon pada pileg lalu. “Saya ingin kliirkan dulu. Artinya, cabut pernyataan ketua terpilih yang mengaku formatur menolak penempatan Suherman sebagai sekretaris dan apa yang menjadi hak formatur untuk mengusulkan nama-nama dari dapil IV mohon diakomodasi. Setelah itu saya akan tanda tangan,”  ungkapnya. Saat disinggung apakah dengan tidak tanda tangannya anggota tim formatur akan mempengaruhi proses rekonsiliasi internal PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon pasca konfercab. Pihaknya memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDI Perjuangan. “Itu kewenangan DPP apakah sah atau tidak struktur kepengurusan itu. Kami hanya bertugas untuk merumuskan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon,” bebernya. Terpisah, Ketua PAC PDI Perjuangan Plumbon, Sobari pun angkat bicara. Pihaknya juga membenarkan jika belum menandatangani berita acara. Kemudian tim formatur menolak Suherman sebagai sekertaris dengan alasan tertentu, itu tidak benar. “Pada intinya kami ini siap tanda tangan, tapi begitu selesai apa yang kami akomodasi diterima ketua terpilih,” ucapnya. Dia menjelaskan, tim formatur itu punya hak untuk menentukan calon-calon pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, kecuali untuk jabatan ketua, sekretaris dan bendahara. “Kalaupun usulan kami tidak diakomodasi, itu pun hak kami untuk tidak menandatangani berita acara hasil proses penyusunan struktur pengurus,” jelasnya. Untuk dapil IV, terdapat nama yang diusulkan tim formatur, di antaranya H Suminta, Rohayati dan H Yoyo Siswoyo serta ada satu nama usulan dari Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Sumber. “Dari nama-nama yang kami ajukan, tidak ada satupun yang diakomodasi untuk masuk ke dalam jajaran struktur kepengurusan periode 2015-2020,” ungkap pria yang saat ditemui Radar baru datang dari Kadipaten, Majalengka. Sama dengan Kapa, apa yang dilakukannya ini bukan untuk menjegal ketua terpilih. Bahkan, mengakui keabsahan kepemimpinan H Mustofa SH. Tapi pihaknya hanya meminta apa yang menjadi haknya diakomodasi. “Dengan situasi ini saya merasa prihatin, apalagi di media massa saya dan anggota tim formatur lainnya dipojokkan,” ungkap Sobari. Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon periode 2015-2020, H Mustofa SH secara singkat menjelaskan, seluruh rangkaian proses konfercab PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon selesai. Selanjutnya, seluruh DPC se-Jawa Barat akan dikumpulkan di Bandung hari ini (12/3) untuk mempersiapkan konferda PDI Perjuangan Jawa Barat. \"Semua lembar administrasi sudah ditandatangani semua. Ya, itu urusan internal kita lah. Tinggal besok, saya, sekretaris dan bendahara akan diundang ke DPD PDI Jawa Barat untuk persiapan konferda mendatang,\" singkatnya. (jun/arl)

Tags :
Kategori :

Terkait