GANTAR– Memasuki musim kemarau, persediaan air di Waduk Cipancuh terus berkurang seiring curah hujan yang mulai menurun drastis. Kondisi terakhir, stok air di waduk seluas 700 hektare di Desa Situraja, Kecamatan Gantar tersebut, diperkirakan hanya cukup sampai 33 hari kedepan. Prediksi itu didasarkan pada volume air waduk saat ini yakni sekitar 6,3 juta kubik, dibagi dengan jumlah 6.314 luas areal sawah yang mesti diari. “Jadi kalau gak ada tambahan dari air hujan, paling hanya cukup sampai 33 hari kedepan,” kata Pengamat Waduk Cipancuh, H Kanto, kepada Radar, Rabu (1/4). Suplai air untuk seluas 6.314 hektare areal sawah yang tersebar di empat kecamatan yakni Gantar, Haurgeulis, Kroya dan Anjatan itu memang berasal dari Waduk Cipancuh. Di Kecamatan Gantar ada 1.186 hektare sawah yang harus mendapatkan pasokan air. Di Kecamatan Haurgeulis 4.110 hektare, Kecamatan Kroya 319 hektare dan Kecamatan Anjatan 699 hektare. Khusus di wilayah Kecamatan Gantar dan Kroya, saat ini kebutuhan airnya sangat tinggi karena sedang memasuki musim tanam sadon. Salah seorang petani di Desa Situraja, Afandi (43) mengatakan, rata-rata sawah di wilayahnya baru satu pekan menanam padi. Bila stok air tidak berkesinambungan, tentu petani bisa gagal panen. Mengetahui debit air Waduk Cipancuh semakin kritis, bapak tiga orang anak ini manargetkan untuk panen di akhir Juni 2015 mendatang. Bila saluran irigasi sudah kehabisan air, petani terpaksa menggunakan sumur pantek.“Ya setelah air waduk habis, sumur pantek kita andalkan,” ucapnya. (kho)
Stok Air Waduk Cipancuh Tinggal 33 Hari
Kamis 02-04-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :