Dua Pemuda Bawa Sajam
KEDAWUNG - Diduga sebagai bandar judi kuclak, dua orang pemuda asal Kabupaten Cirebon yang mengaku bernama Acim dan satu orang lagi belum diketahui identitasnya ditangkap polisi. Mereka ditangkap karena kedapatan membawa dan menyembunyikan alat permainan judi kuclak dalam bagasi sepeda motornya.
Keterangan yang berhasil dihimpun Radar menyebutkan, penangkapan terhadap kedua pemuda ini bermula saat petugas gabungan dari Polisi Resor Cirebon dan Polisi Sektor Kedawung sedang melaksanakan razia kendaraan di Jl Raya Kedawung, Kabupaten Cirebon. Keduanya, saat itu sedang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor. Mereka terkejut saat melihat puluhan polisi sedang menggelar razia.
Karena takut, mereka berusaha menerobos barikade polisi. Namun usaha kedua pemuda tersebut berhasil digagalkan polisi. Petugas yang curiga terhadap gerak-gerik pemuda ini langsung memeriksa surat kelengkapan kendaraan dan barang yang mereka bawa. Hasil pemeriksaan, petugas mendapati peralatan judi kuclak di bagasi bawah jok motor yang digunakan kedua pemuda tersebut. Petugas pun langsung menggelandang mereka ke Mapolsek Kedawung guna dimintai keterangan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Kepada Polisi, Acim salah seorang pemuda membantah kalau peralatan judi itu digunakan untuk berjudi. “Alat judi cuma untuk main-main saja, nggak dipakai untuk berjudi,” ujarnya sambil ketakutan. Apa pun pengakuan kedua pemuda tersebut, polisi tetap memproses keduanya dan jika terbukti, dapat dijerat dengan pasal 303 KUHPidana tentang perjudian.
Selain bandar kuclak, Polisi juga menangkap dua remaja yang diduga anggota geng motor. Saat diperiksa tas bawaan kedua remaja tersebut, Polisi menemukan senjata tajam berupa sebilah clurit dan cincin tangan. Kedua remaja tersebut tidak bisa berkutik setelah tertangkap basah.
Saat razia berlangsung juga, polisi mendapati pemuda yang menggunakan motor ugal-ugalan. Pemuda tersebut diduga sedang mabuk setelah mengonsumsi obat koplo. Ketiganya kemudian diamankan di Mapolsek Kedawung untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK enggan memberikan keterangan. Sehingga data terkait para pelaku belum diketahui secara jelas. (rdh/hsn)