Kondisi kesehatan Abdee Negara bisa dibilang makin buruk. Bahkan, ia tidak lagi mampu untuk beraktivitas seperti biasa. Di saat Slank menggelar konser. Dia pun memilih di belakang layar. ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta MENGGUNAKAN baju biru dipadu celana jins, Abdee Slank muncul di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta Selatan, kemarin. Dia datang sebagai bentuk dukungan kepada teman-temannya yang tengah menyiapkan sebuah konser No More Drugs In Asia Africa & The Wolrd. Abdee memastikan tidak akan ambil bagian pada 19 April mendatang. Dia memilih berada di belakang layar membantu konsep yang akan disuguhkan kepada delegasi 109 negara itu. ”Aku bantu konsep saja. Kalau terjun langsung nggak ya, kondisi belum fit,” ujarnya. Meski wajahnya terlihat ceria, namun tubuhnya yang semakin kurus menyiratkan kesusahannya berjuang dengan penyakit ginjal yang dideritanya. Bahkan perban putih bekas cuci darah masih terlihat di bahu kanannya. Saat ditanya awak media ia hanya menjawab singkat. ”Ini salah satunya,” ujarnya singkat. Menurutnya, dia kini sudah tidak bisa bergerak secara bebas. Tapi sebagai musisi, Abdee mengaku masih tetap memiliki semangat untuk memberikan sumbangsih dari sisi ide kreatif. ”Karena ini penting. Tujuan konser ini supaya awareness drugs di kawasan Asia Afrika meningkat. Kan sekitar 80 leaders seluruh negara dari peserta KAA datang. Mudah-mudahan mereka dengar suara kami,” harapnya. Meski berharap bisa ikut andil, Abdee harus bersabar. ”Greget lah kangen pingin manggung. Cuma kondisi belum kuat. Aku masih kliyengan kalau berdiri,” jelasnya. Untuk mengusir kerinduannya naik panggung, dia memilih bermain gitar sendiri. Bahkan, di sela-sela waktunya ia masih menciptakan lirik lagu. ”Di rumah masih pegang gitar, malahan aku bikin lagu,” cerita Abdee yang mengaku kondisinya mulai membaik walaupun tidak seratus persen. Mimpi, dukungan keluarga dan teman-temanya yang membuat dirinya kuat. ”Banyak yang harus saya lakukan buat saya pribadi, keluarga, dan Indonesia. Ini lembaran yang saya maksud secara fisik nggak bisa memaksimalkan, tetapi saya akan tetap berkarya,” katanya. Ia pun tidak berniat untuk berobat ke luar negeri, ia memilih untuk menjalani pengobatan di RSCM. ”Nggak. RS Cipto dan Cikini sudah transplatasi rutin. Saya nggak ke luar apalagi di Tiongkok, agak ragu karena praktik sana ilegal. Dulu emang nggak ada aturan, sekarang sudah, saya hindari yang ilegal,” pungkasnya. (*)
Fungsi Ginjal Sisa 3 Persen, Masih Setia di Musik
Selasa 14-04-2015,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :