Misi Sulit di O2SN Purwakarta

Kamis 16-04-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Anggaran untuk Kontingen Kota Cirebon Cuma Rp150 Juta CIREBON - Misi kontingen Kota Cirebon untuk mempertahankan prestasi di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Jawa Barat, nampaknya akan sulit diwujudkan. Kendalanya klasik yakni soal anggaran. Kontingen Kota Cirebon di O2SN kemungkinan besar tidak akan mendapatkan anggaran yang cukup untuk mendongkrak prestasi para atlet. Menurut informasi yang dihimpun Radar, sokongan anggaran untuk O2SN yang akan berlangsung di Purwakarta Mei mendatang sudah dipotong oleh kebutuhan anggaran pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Kota (Popkota) Cirebon 2014 yang digelar Desember tahun lalu. Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD Pengembangan Olahraga Sekolah (Pors) Disdik Kota Cirebon, Dedeh Rosidah masih enggan blak-blakan soal anggaran. Dia sendiri mengaku belum tahu berapa anggaran yang akan dikucurkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk O2SN tahun ini. “Untuk saat ini saya belum bisa menjelaskan,” singkatnya. Sementara itu, sumber internal Dinas Pendidikan Kota Cirebon menjelaskan bahwa anggaran O2SN sebetulnya sudah dianggarkan dari APBD murni tahun ini. Namun, anggaran sebesar Rp400 juta itu sudah dipotong kebutuhan Popkota 2014 yang digelar bulan Desember sebesar Rp250 juta. Anggaran yang tersisa itu yang akan digunakan untuk kepentingan kontingen Kota Cirebon di O2SN tahun ini. “Anggaran itu masih harus dibagi tiga karena O2SN dibagi menjadi tiga kategori yaitu SD, SMP dan SMA,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu. Di sisi lain, Koordinator kontingen Kota Cirebon di O2SN tingkat Jawa Barat tahun 2015, Ikin Sahrikin mengungkapkan bahwa secara teknis para atlet sudah dipersiapkan oleh Klub Olahraga Pelajar (KOP) masing-masing. “Ada 13 KOP yang akan dilibatkan di O2SN tahun ini baik di tingkat SD, SMP dan SMA. Masing-masing KOP sudah mempersiapkan atlet terbaiknya. Secara teknis, kita siap untuk berjuang di O2SN,” katanya. Terkait kondisi anggaran yang terbilang minim, Ikin berharap Dinas Pendidikan memberikan kebijakan. Sebab, perjuangan atlet-atlet pelajar di O2SN telah terbukti menghasilkan prestasi yang menaikan gengsi daerah. “Kita tidak hanya menjual mimpi-mimpi, perjuangan anak-anak kita itu sudah terbukti. Di kelompok SD dan SMA, selama tiga tahun kita bertahan di peringkat dua klasemen dibawah Kota Bandung. Hanya kelompok SMP yang tahun lalu merosot ke peringkat lima,” bebernya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait