Banyak Lumpur, Petani Jemur Gabah di Jalan

Selasa 21-04-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JATIBARANG- Pasca banjir yang melada Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang, petani masih terkena dampaknya. Pasalnya banjir membawa lumpur yang masuk ke permukiman warga. Sehingga, ketika musim panen datang, para petani tidak bisa menjemur padi di halaman rumahnya. “Boro-boro untuk menjemur gabah, untuk lewat dan masuk ke rumah sendiri agak susah. Apalagi kalau hujan turun, jalanan jadi susah dilewati,” ujar petani Blok Kepluk Desa Pilangsari, Kadi (60), kepada Radar, Senin (20/4). Dia menambahkan, lumpur yang terbawa banjir kini menjadi masalah untuk warga. Endapan lumpur yang tak kunjung mengeras membuat jalanan menjadi kotor, apalgi setelah hujan turun. Imbasnya, petani tidak bisa menjemur gabah di lokasi yang semestinya. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, petani terpaksa menjemur padi di trotoar atau di simpang tempat kendaraan memutar balik. Petani asal Desa Pilangsari lainnya, Kusnadi (50) menambahkan, cuaca yang tidak menentu membuat petani kesulitan menjemur gabah. Petani butuh sinar matahari yang cukup agar gabah bisa layak jual. Bila gabah tak kunjung kering, justru akan menjadi masalah karena akan tumbuh tunas. “Kita berharap besok-besok mataharinya bersinar cukup, jadi gabah kami bisa dijual karena kandungan airnya sudah menurun,” ucapnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait