KUNINGAN - Setelah beberapa pekan tidak terjadi bencana, Kuningan akhirnya kembali kedatangan tamu tak diundang. Minggu sore (26/4), dua wilayah dihantam bencana. Yaitu di bagian selatan Kuningan, Kecamatan Selajambe dan Subang. Bencana akibat hujan deras mulai siang hari kemarin, mengakibatkan tanah longsor dan rumah warga terendam. Kejadian pertama sekitar pukul 16.00, terjadi di RT 10/04 Desa Bangunjaya Kecamatan Subang. Akibat hujan deras, air sungai meluap hingga membuat abrasi. Ada dua rumah yang terendam dengan ketinggian air 1 meter. Rumah tersebut milik Emon dan Agus. Bukan hanya terendam, tembok penahan tebing pun jebol sepenjang 6 meter. Bahkan, tiga kolam meluap. Sehingga ikan yang ada di kolam terbawa arus ke sungai. Selain itu juga, tiga bangunan madrasah diniyah ikut terendam setinggi 20 sentimeter. Bencana selanjutnya terjadi setengah jam kemudian. Dimana, satu rumah rusak ringan akibat tertimpa longsoran tanah. Rumah tersebut milik Ata (45) yang terletak di RT 11/03 Dusun Surian Desa Jamberama Kecamatan Selajambe. Luas longsor sepanjang 10 meter dan tinggi 15 meter, itu mengkibatkan jalan dari Dusun Surian ke jalan desa tertutup longsoran. Untungnya, meski terkena longsor, penghuni rumah selamat. Sementara itu, bencana ketiga berupa tanah longsor di Dusun Kujangsari Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe, mengakibatkan tebing jalan ambruk sehingga menutup jalan sepanjang 40 meter. “Untuk di wilayah Subang, kami langsung mengerahkan masyarakat untuk melakukan perbaikan tembok penahan tebing (TPT). Alhamdulilah sudah beres. Insya Allah dengan perbaikan sementera, tidak akan ada bencana lagi,” ucap Camat Subang, Drs Oyo Rohyadi kepada Radar, Senin sore (27/4). Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin SE membenarkan terjadinya bencana. Pihaknya sudah menerjukan tim untuk melakukan tanggap darurat. Kejadian bencana terjadi pada Minggu sore usai hujan deras. “Setelah lama tidak ada bencana, kini terjadi lagi. Penyebabnya hujan deras. Kami bersyukur tidak ada korban. BPBD bersama unsur Muspika bahu membahu melakukan perbaikan,” jelasnya. Agus berharap warga untuk tetap waspada karena hujan deras masih akan terjadi. Dia juga meminta agar warga lebih proaktif ketika ada bencana untuk segera melaporkan ke BPBD agar cepat ditangani. Dalam kesempatan itu, Agus menyebutkan, sebagai bentuk kemanusian, 12 anggota BPBD Kuningan dikirim ke lokasi bencana tambang batu alam Gunung Kuda Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Ke-12 anggota itu membantu proses evakuasi para korban. “Ini sebagai bentuk kemanusian dari Kuningan. Sebagai wilayah yang bertetangga dengan Kabupaten Cirebon, kami sudah sepantasnya ikut berparitispasi,” jelas mantan kabag humas Setda Kuningan itu. Sekadar informasi, cuaca yang tidak menentu dimana masih terjadi hujan, membuat pihak BPBD Kuningan memperpanjang stastus tanggap darurat bencana hingga akhir April. Keputusan ini merupakan instruksi dari pusat. “Awalnya hingga akhir Maret karena sesuai prediksi BMKG bahwa hujan reda bada akhir Maret, sehingga April sudah musim kemarau. Namun, prediksi meleset. Ini terbukti masih turunnya hujan. Maka, status tanggap darurat diperpanjang,” kata Agus. Mengenai jumlah bencana hingga Maret, total sebanyak 120 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari Januari 42 kasus, Februari 48 kasus, dan Maret 30 kasus. (mus)
Bencana Hantam Dua Kecamatan
Selasa 28-04-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :