Bencana Hantam Dua Kecamatan

Selasa 28-04-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUNINGAN - Setelah be­be­rapa pekan tidak terjadi bencana, Kuningan akhirnya kembali kedatangan tamu tak diundang. Minggu sore (26/4), dua wilayah dihantam bencana. Yaitu di bagian selatan Kuningan, Kecamatan Selajambe dan Subang. Bencana akibat hujan deras mulai siang hari kemarin, mengakibatkan tanah longsor dan rumah warga terendam. Kejadian per­tama sekitar pu­kul 16.00, terjadi di RT 10/04 Desa Bangunjaya Ke­camatan Subang. Akibat  hujan deras, air sungai meluap hing­ga membuat abrasi. Ada dua rumah yang terendam dengan ketinggian air 1 meter. Rumah tersebut milik Emon dan Agus. Bukan hanya terendam, tem­bok penahan tebing pun jebol sepenjang 6 meter. Bahkan, tiga kolam meluap. Sehingga ikan yang ada di kolam terbawa arus ke sungai. Selain itu juga, tiga bangunan madrasah diniyah ikut terendam setinggi 20 sentimeter. Bencana selanjutnya terjadi setengah jam kemudian. Dimana, satu rumah rusak ringan akibat tertimpa longsoran tanah. Rumah tersebut milik Ata (45) yang terletak di RT 11/03 Dusun Surian Desa Jamberama Kecamatan Selajambe. Luas longsor sepanjang 10 meter dan tinggi 15 meter, itu mengkibatkan jalan dari Dusun Surian ke jalan desa tertutup longsoran. Untungnya, meski terkena longsor, penghuni rumah selamat. Sementara itu, bencana ketiga berupa tanah longsor di Dusun Kujangsari Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe, meng­­akibatkan tebing jalan amb­ruk sehingga menutup jalan sepanjang 40 meter. “Untuk di wilayah Subang, kami langsung mengerahkan masyarakat untuk melakukan perbaikan tembok penahan tebing (TPT). Alhamdulilah sudah beres. Insya Allah dengan perbaikan sementera, tidak akan ada bencana lagi,” ucap Camat Subang, Drs Oyo Rohyadi kepada Radar, Senin sore (27/4). Sementara itu, Kepala Pelak­sana BPBD Kuningan, Agus Mauludin SE membenarkan terjadinya bencana. Pihaknya sudah menerjukan tim untuk melakukan tanggap darurat. Keja­dian bencana terjadi pada Minggu sore usai hujan deras. “Setelah lama tidak ada ben­cana, kini terjadi lagi. Penye­babnya hujan deras. Kami ber­syukur tidak ada korban. BPBD bersama unsur Muspika bahu membahu melakukan perbaikan,” jelasnya. Agus berharap warga untuk tetap waspada karena hujan deras masih akan terjadi. Dia juga meminta agar warga lebih proaktif ketika ada bencana untuk segera melaporkan ke BPBD agar cepat ditangani. Dalam kesempatan itu, Agus menyebutkan, sebagai bentuk kemanusian, 12 anggota BPBD Kuningan dikirim ke lokasi bencana tambang batu alam Gunung Kuda Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Ke-12 anggota itu membantu proses evakuasi para korban. “Ini sebagai bentuk kema­nusian dari Kuningan. Sebagai wilayah yang bertetangga dengan Kabupaten Cirebon, kami sudah sepantasnya ikut berparitispasi,” jelas mantan kabag humas Setda Kuningan itu. Sekadar informasi, cuaca yang tidak menentu dimana masih terjadi hujan, membuat pihak BPBD Kuningan memper­panjang stastus tanggap darurat bencana hingga akhir April. Keputusan ini merupakan instruksi dari pusat. “Awalnya hingga akhir Maret karena sesuai prediksi BMKG bahwa hujan reda bada akhir Maret, sehingga April sudah musim kemarau. Namun, prediksi meleset. Ini terbukti masih turunnya hujan. Maka, status tanggap darurat  diperpanjang,” kata Agus. Mengenai jumlah bencana hingga Maret, total sebanyak 120 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari Januari 42 kasus, Februari 48 kasus, dan Maret 30 kasus. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait