Proses Evakuasi Masih Nihil

Selasa 19-05-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Bupati Izinkan Kembali Aktivitas Galian Tambang Gunung Kuda DUKUPUNTANG - Proses evakuasi korban longsor galian tambang Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, hingga hari ke-23 masih belum membuahkan hasil. Pasca ditemukannya jasad Edi, 4 Mei lalu, hingga kini tiga korban lain yang tertimbun yakni Brigadir Samsul Anwar, Rehan dan Edu masih belum ditemukan. Pengawas lapangan, Anto mengatakan, hingga saat ini pengangkutan material longsor menjadi salah satu fokus utama yang dikerjakan. Karena, jika material longsor tidak diangkut, hal itu akan menghambat proses pencarian. \"Jadi pelan-pelan kita angkut. Kalau tidak, pasti susah, karena materialnya tetap berada di sekitar lokasi longsor. Jadi pelan-pelan kita angkut,\" tuturnya, Senin (18/5). Anto mengatakan, untuk proses evakuasi saat ini pihaknya menerjunkan dua alat berat. Mengingat beberapa alat berat yang selama ini digunakan harus mendapatkan perawatan, karena material yang diangkut membuat beberapa bagian rusak. \"Pelan-pelan kita terus bongkar, karena memang ini berbahaya. Masih longsor kecil,\" tuturnya. Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Dukupuntang AKP Sudarman mengakui, jika proses evakuasi yang berjalan saat ini masih rawan musibah longsor susulan. Sehingga pembongkaran timbunan longsor tidak bisa dilakukan secara cepat. \"Karena setiap digali, timbunan yang dari atas ini longsor. Maka dari itu terus kita pantau agar petugas yang melakukan evakuasi ini aman,\" katanya saat ditemui di lokasi Gunung Kuda. Pencarian ketiga korban, diakui Sudarman akan terus dilakukan hingga waktu yang tidak ditentukan. Meski titik duga korban saat ini sudah diketahui, namun proses pencarian dilakuakn perlahan. \"Karena kita juga menjaga keselamatan tim evakuasi. Yang jelas akan terus berjalan,\" tukasnya. AKTIVITAS GALIAN TAMBANG DIBUKA Sementara itu, Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi mengizinkan aktivitas tambang di sekitar Gunung Kuda. Pasalnya penutupan yang dilakukan selama ini hanyalah sementara. Pemberian izin aktivitas galian tambang di sekitar Gunung Kuda pun dilakukan setelah sejumlah masyarakat dan pengusaha galian menemuinya di pendopo beberapa hari lalu. \"Mereka mengeluhkan tentang penutupan lokasi galian itu. Karena akibatnya mereka tidak bisa mencari nafkah,\" tuturnya belum lama ini. Sunjaya pun mengerti keluhan yang disampaikan masyarakat. Karena itu pihaknya meminta mereka membuat keluhan secara tertulis yang diajukan pada pemerintah daerah. Sehingga bisa segera diambil tindakan. \"Saya minta mereka bikin surat. Keluhan itu harus dibuat secara tertulis agar menjadi dasar. Ini kan soal perut, maka dari saya akan ambil tindakan segera,\" tuturnya. Namun Sunjaya meminta pada para pengusaha agar melakukan aktivitas pertambangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Unsur muspika pun dimnta untuk mengawasi kegiatan penambangan yang berjalan agar musibah serupa tidak terulang. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait