Ujian Susulan Dilaksanakan Pekan Depan
SUMBER - Sebanyak 32 siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cirebon tidak mengikuti ujian nasional (UN) hari pertama, Senin (18/5). Dua siswa di antaranya dalam kondisi sakit, sementara sisanya tanpa keterangan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Hermana mengatakan, berdasarkan data yang masuk hingga pukul 19.00 WIB, diketahui 32 siswa tidak mengikuti ujian sekolah hari pertama. 32 siswa itu berasal dari 38 kecamatan. Sementara dua kecamatan lainnya, yakni Talun dan Gempol masih belum memberikan laporan kehadiran para peserta ujian.
\"Berdasarkan data yang masuk hingga saat ini (kemarin, red), yang tidak hadir ada 32 orang. Ada yang tidak hadir karena berangkat ikut orang tua, ada juga yang sakit dua orang. Ini belum seluruhnya, karena Talun dan Gempol masih kita tunggu informasinya,\" ujarnya.
Ke-32 siswa yang tidak hadir ini, diakui Hermana sudah diusulkan untuk mengikuti ujian susulan pekan depan. \"Yang jelas pelaksanaan di hari pertama ini tidak ada keluhan. Semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja,\" tuturnya.
Diakui Hermana, dua hari sebelum pelaksanaan ujian, diketahui kalau ada kekurangan soal di mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia. Namun hal itu tidak menjadi persoalan. Karena pihaknya langsung mengambil kekurangan soal ke Bandung. \"Memang sempat ada kekurangan soal untuk beberapa UPT (unit pelaksana teknis). Tapi tidak menjadi kendala. Karena ketahuan waktu hari Sabtu, dan kita langsung ambil soal ke Bandung. Jadi hari ini tidak ada kendala,\" tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar mengatakan, pelaksanaan ujian sekolah hari pertama berjalan relatif lancar. Karena, dua hari sebelum pelaksanaan ujian, dirinya mengumpulkan kepala UPTD di masing-masing kecamatan untuk aktif menjemput siswa yang memiliki gelagat tidak mengikuti ujian. \"Saya minta mereka, peserta yang sudah terdaftar di daftar nominatif peserta US, tapi kemungkinan tidak ikut untuk dicek dan dirangkul, sehingga anak mengikuti ujian,\" tuturnya,
Saat dilakukan cek ke lapangan pun, Asdullah menyebut tingkat kehadiran siswa cukup baik. \"Soal juga tidak ada kekurangan, karena sudah terdeteksi beberapa hari menjelang ujian. Setelah diperiksa, ada kekurangan soal untuk beberapa wilayah. Tapi langsung kita ambil ke Bandung sehingga tidak ada masalah,\" tukasnya.
SMA LULUS SERATUS PERSEN
Sementara itu, para siswa yang mengikuti UN tingkat SMA sederajat di Kabupaten Cirebon lulus seratus persen. Nilai UN terbesar tingkat SMA jurusan IPA diraih Yusuf Ali Nurdin, siswa SMAN 1 Babakan dengan nilai 532,2. Sementara tertinggi jurusan IPS diraih Halimatus Sa\'diyah asal SMAN 1 Plumbon dengan nilai 479,6. \"Hasil ini menjadi dasar evaluasi kita ke depan. Khususnya menjadi dasar pemetaan, daerah mana saja yang masih membutuhkan pembinaan, dan mana yang sudah bagus,\" tutur Asdullah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dewi Nurhulaela menjelaskan, hasil UN tingkat SMA ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Tidak hanya menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa, tetapi juga perbaikan peningkatan kualitas guru dan sarana prasarana. \"Karena nanti bisa diketahui bagi sekolah-sekolah yang memang masih kurang, apakah memang siswanya, gurunya atau karena sarananya yang tidak memadai,\" tuturnya.
Dari segi hasil, Dewi mengatakan, tingkat objektivitas hasil UN yang ada saat ini cukup tinggi. Mengingat, para peraih nilai tertinggi itu merupakan siswa yang memang memiliki prestasi gemilang selama mengenyam pendidikan tiga tahun. Sehingga hasil UN ini menunjukkan bisa dikatakan secara objektif menunjukkan hasil kemampuan siswa. \"Semoga saja hasil ini menjadi motivasi untuk semua agar ke depan bisa terus meningkatkan kualitasnya. Tidak hanya siswa, tetapi juga guru dalam hal memberikan pengajaran yang baik,\" tukasnya. (kmg)