HAURGEULIS– Harga beras di Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) mulai merangkak naik. Padahal stok beras di tingkat pedagang terbilang aman, bahkan mencukupi untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. “Kalau untuk stok melimpah, tapi sejak seminggu terakahir harganya mulai naik,” ungkap Sukri, pemilik PB Sumber Sri, Desa Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis kepada Radar, Jumat (22/5). Saat ini, sebut dia, harga beras kualitas bagus dia jual Rp8 ribu/kg dari sebelumnya Rp7.700-7.800/kg. Sedangkan kualitas sedang mencapai Rp7.500 dari semula Rp7 ribu-7.200/kg. Kenaikan terjadi terdorong beberapa faktor. Pertama adalah mulai tuntasnya musim panen raya padi disejumlah daerah sehingga produksinya berkurang. Seiring dengan itu, stok gabah ditingkat petani juga menipis karena mayoritas hasil panen sudah dijual. Kalaupun masih ada harganya pun ikut naik. Saat ini, harga gabah kering giling (GKG) sekitar Rp4.600/kg. Meski demikian, stok beras di tingkat pedagang relatif stabil lantaran permintaan pasar yang cenderung stagnan. Namun dia menegaskan, hal itu bukan karena kabar merebaknya beras plastik. “Jadi stok melimpah itu bukan karena pedagangnya menahan beras, bukan. Permintaannya memang stagnan. Paling nanti menjelang puasa permintaan beras kembali normal,” ujar dia. Sukri memerkirakan, harga beras akan terus mengalami kenaikan saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tapi kisarannya tidak terlalu signifikan yakni antara Rp300-500 per kilogramnya. “Pasti naik. Kisarannya Rp8.500/kg untuk beras kualitas sedang dan yang bagusnya Rp9 ribu,” terang dia. Salah seorang konsumen, Isa (30) membenarkan terjadinya kenaikan harga beras. Diapun khawatir, kenaikan harga akan terus berlangsung hingga lebaran nanti. Karena itu ibu satu anak ini meminta pemerintah bisa mengendalikan harga beras supaya bisa tetap terjangkau. Sebab pada saat bulan puasa, diperkirakan permintaan masyarakat pada beras akan semakin bertambah. (kho)
Baru Panen, Harga Beras Malah Naik
Sabtu 23-05-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :