“Kemenag Membunuh MTs Swasta”

Kamis 04-06-2015,09:04 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Ancam Unjuk Rasa karena Enam Bulan BOS Belum Cair KUNINGAN - Para guru non-PNS Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta, dibuat naik pitam. Enam bulan gajinya belum dibayar akibat belum cairnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk MTs. “Bayangkan, bukan satu atau dua bulan, tapi enam bulan para guru non-PNS MTs belum gajian karena BOS belum cair. Kasihan mereka,” keluh Ketua Persatuan Guru Madrasah (PGM), Heri Purnama MPd, Rabu (3/6). Hidup mereka, lanjut dia, mengandalkan uang gaji dari BOS, meskipun besarannya hanya berkisar Rp200 ribu. “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Pun bukan hanya terkait gaji guru MTs non-PNS, tetapi juga menyangkut banyak kegiatan MTs lain yang didanai dari BOS. Seperti pemeliharaan hingga ekstrakurikeler,” kecamnya. Yang lebih membuatnya marah, BOS untuk MTs Negeri sudah cair setiap bulan sejak Januari 2016. Pencairannya tidak ada masalah. “Jelas sekali ada diskriminasi. Apa Kementerian Agama (Kemenag) mau membunuh MTs swasta?” tanya Heri dengan nada keras. Dia sudah mengkonfirmasikan hal ini berkali-kali ke Kemenag. MTs swasta, kemudian disuruh membuat persyaratan. Tapi format syaratnya terus berubah. Hingga terjadi perubahan tiga kali, tapi masih tetap disalahkan. “Kami benar-benar dipermainkan,” ucapnya kesal. Heri menyadari, masalah besar para guru MTs non-PNS ini merupakan tanggungjawab Kanwil Kemenag Jabar. Tapi dia prihatin, hingga kini tidak ada kepedulian dari Kemenag Kuningan maupun MK2 MTs. “Semua membiarkan. Ini sama dengan pembunuhan karakter,” keluhnya lagi. Sebagai ketua PGM, dia mengaku banyak ditelepon para guru MTs. Mereka semua mengeluhkan gajinya selama enam bulan belum dibayar. Sampai terpaksa, tidak sedikit dari mereka menggadaikan sertifikat tanah, BPKB motor dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan keseharian hidup keluarganya. “Jadi tolong semua pihak peduli dengan nasib guru MTs. Jangan mempersulit hak-haknya,” pinta Heri. Heri mengingatkan MTs swasta adalah kekuatan Kemenag. Dari total 56 MTs di Kabupaten Kuningan, hanya 13 MTS berstatus negeri. Sisanya swasta. Begitu dengan MI dan MA, keduanya didominasi swasta. Atas dasar itu, jika sampai pekan depan BOS enam bulan tidak kunjung cair, pihaknya sudah merencanakan aksi demonstrasi ke Kanwil Jabar. Dua bus sudah disiapkan dari biaya swadaya para guru. “Untuk unjuk rasa, Kuningan tidak sendiri. Kuningan akan aksi bersama guru MTs kabupaten/kota lain se-Jabar,” terangnya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait