Mahasiswa STIKKU Sadar Demokrasi

Jumat 05-06-2015,09:04 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Ahmad Rofi’I dan Jani Ramjani terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) pada Pemilu Raya, Kamis (4/6). Kedua mahasiswa asal Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) tersebut berhasil merebut simpati 251 suara dari 410 hak suara yang masuk ke kotak suara. Menyusul di posisi perolehan terbesar kedua pasangan Ariska dan Anggi dengan angka 251 suara dan ketiga, pasangan Amanda dan Elis dengan 31 suara. Sedangkan tidak sah 11 suara. Hasil ini merupakan kinerja pesta demokrasi melalui sistem Pemilihan Umum (Pemilu). Seluruh mahasiswa menggunakan hak pilihnya juga dengan cara mencontreng. Tahapan pemilu layaknya pemilu presiden maupun pemilu kepala daerah pada umumnya. Mahasiswa STIKKU terlebih dulu melakukan rapat rencana pemilu dengan langkah utama membentuk kepanitiaan. Tahap pencalonan pun masuk setelah panitia terbentuk. Kemudian dilakukan seleksi bakal calon untuk memunculkan calon. Alhasil, muncul tiga nama pasangan calon. Memasuki tahap kampanye, suasana demokrasi mulai lebih terasa di kampus. Masing-masing calon dengan para pendukungnya berkampanye, memperkenalkan sekaligus bersosialisasi. Dengan berbagai janji program dan kegiatan, para calon mengajak para pemilik hak suara untuk memilihnya. Di hadapan seluruh teman-temannya, para calon juga diberikan kesempatan khusus untuk memaparkan visi misi mereka melalui debat kandidat. Lokasi pemilihan juga di setting sedemikian rupa seperti Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mulai penyediaan tinta untuk tanda hasil pilihan, bilik suara, dan kotak suara. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STIKKU, Cecep Heriana SKM MPH menyatakan, tingkat partisipasi mahasiswa dalam Pemilu Raya Mahasiswa tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Ini mengindikasikan dua hal. Yaitu ada peningkatan kesadaran mahasiswa dalam menyukseskan agenda demokrasi kampus dan kualitas penyelenggaraan tahapan pemilu yang lebih baik. Terutama penyelenggaraan debat antarcapres dan cawapres BEM yang digelar H-2 pemilihan. “Atas dasar itu, kami menyambut baik hasil ini. Siapapun yang terpilih, saya sudah sampaikan saat debat kemarin bahwa virus inovasi harus tetap menjadi karakteristik utama BEM ke depan,” katanya. Dia berpesan, mahasiswa STIKKU harus inovatif dan paling terdepan dalam merespons setiap perubahan intra kampus dan eksernal. Mahasiswa STIKKU harus mampu menginternalisasi visi inovasi atau Motekar STIKKU. Ini agar mewujud pada gerak yang sama untuk meningkatkan daya saing lulusan. Apalagi dalam era masyarakat ekonomi ASEAN, mahasiswa STIKKU harus lebih peka dan siap menghadapi kompetisi tersebut. “Semua elemen mahasiswa harus bahu membahu membangun kerja sama dan sinergi agar energi kita terfokus pada satu hal. Daya saing kita meningkat,” tandasnya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait