20 Ribu Hektare Terancam Kekeringan

Sabtu 06-06-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

HKTI: Penutupan Waduk Jatigede Harus Ditunda SUMBER - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon meminta penutupan Waduk Jatigede ditunda. Karena penutupan Waduk Jatigede itu akan mengancam sekitar 20 ribu hektare sawah yang berada di wilayah Cirebon Utara. Aliran Sungai Cimanuk selama ini menjadi sumber utama pengairan sawah di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Aliran Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka. Jika Waduk Jatigede ditutup sesuai yang direncanakan pemerintah pada Juni hingga Agustus, maka hal itu bisa mengancam keberlangsungan produksi padi musim gadu 2015. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abubakar mengatakan, penutupan Waduk Jatigede diharapkan bisa ditunda. Karena jika Waduk Jatigede ditutup dan Sungai Cimanuk kering, maka potensi kerugian yang bakal dialami petani di Cirebon bisa mencapai Rp50 miliar. “Besarnya kerugian tersebut belum termasuk dari petani yang ada di Kabupaten Indramayu yang juga mengandalkan aliran Sungai Cimanuk,” katanya kepada Radar, Jumat (5/6). Tasrip menjelaskan, selama ini petani di Kabupaten Cirebon mengandalkan dua aliran sungai, yakni Cimanuk dan Cisanggarung. Sungai Cimanuk untuk petani di bagian perbatasan Cirebon-Indramayu dan Cisanggarung yang berasal dari Waduk Darma Kabupaten Kuningan untuk sawah di Cirebon Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Untuk wilayah Cirebon timur sendiri, Tasrip mengatakan kecil kemungkinan akan mengalami kekurangan air. Justru menurutnya, saat ini yang mengkhawatirkan adalah keberlangsungan sawah yang berada di wilayah utara dan perbatasan Indramayu. Karena selama ini hanya mengandalkan aliran sungai Cimanuk. \"Sementara Cimanuk sendiri potensi kering. Bila Waduk Jatigede itu juga tidak mengalir, maka kekeringan akan terjadi,\" lanjutnya. Tasrip menjelaskan, dari total sawah di Cirebon bagian utara, baru sekitar 25 persen yang mulai dilakukan penanaman. Masa tanam sendiri diperkirakan baru berakhir Juni 2015. “Kalau Waduk Jatigede ditutup sekarang, bisa dibayangkan kekeringan yang bakal terjadi saat petani baru akan mulai tanam dan gagal panen akan menjadi ancaman,” tambahnya. Maka dari itu, Tasrip berharap penundaan penutupan Waduk Jatigede itu bisa direalisasikan. Karena Waduk Jatigede menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan di Cirebon bagian utara. \"Ini bukan hanya permintaan HKTI, tapi seluruh petani. Dan kami harap penundaan ini bisa dilakukan,\" tukasnya. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait