KUNINGAN - Ancaman para guru madrasah tidak main-main. Ratusan guru madrasah semalam (9/6) berangkat ke Kanwil Kemenag Jawa Barat untuk unjuk rasa. Mereka akan menuntut pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi MA, MTs dan MI swasta yang belum cair selama enam bulan. Mereka berangkat kemarin dini hari pukul 01.00 dengan menggunakan dua bus dari Kompleks Taman Kota. Keberangkatan mereka dipimpin Ketua Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kuningan yang juga Kepala MTs Ar Rasyid Cipasung, Kecamatan Darma, Heri Purnama MPd. “Kita nggak main-main, karena sekali lagi saya tegaskan bahwa masalah ini masalah hajat hidup orang banyak,” tegas Heri Purnama sebelum keberangkatan kepada Radar. Para guru madrasah Kuningan berangkat tidak sendiri. Seluruh guru madrasah swasta dari kabupaten-kota se-Jawa Barat sudah saling berkoordinasi dan kompak berangkat malam ini. Menurut Heri, para guru madrasah swasta, mulai MA, MTs dan MI sudah dianaktirikan oleh Kanwil Kemenag Jabar. Kinerja mereka benar-benar dirasakan tidak dihargai. “Bayangkan, enam bulan dana BOS nggak cair. Bukan sebulan dua bulan. Yang nggak cair juga hanya madrasah swasta. Kalau madrasah negeri justru lancar setiap bulan cair,” tandasnya dengan nada penuh kecewa. Diingatkannya bahwa hampir semua guru madrasah swasta mengandalkan biaya hidup keluarganya dari honor dana BOS. Meskipun besarannya dirata-ratakan Rp200 ribu per bulan per orang, tetapi jumlah tersebut sangat berarti. Akibat macetnya dana BOS hingga enam bulan, kegiatan sekolah banyak terganggu. Sebab, peruntukan dana BOS bukan hanya untuk honor guru, melainkan juga untuk pemeliharaan, sarana belajar, ekstrakurikeler dan lain-lain. “Madrasah swasta sangat mengandalkan dana BOS. Tolong jangan dianggap sepele,” pinta Heri. Heri menegaskan, kekuatan Kemenag bukan ada di madrasah negeri, tetapi ada di madrasah swasta. Di Kabupaten Kuningan sendiri, jumlah madrasah swasta jauh mendominasi. Yang lebih penting proses pendidikan yang tidak ada bedanya antara negeri dan swasta. “Kami swasta juga bekerja keras untuk pendidikan generasi bangsa ini, terutama dalam mencetak kader-kader agamis. Tapi kenapa diabaikan?” tanyanya. (tat)
Ratusan Guru Madrasah Ontrog Kemenag Jabar
Rabu 10-06-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :