Adam Hijrah ke Jepang

Rabu 17-06-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Sudah Trial dan Tunggu Kepastian JAKARTA - Hancur leburnya sistem keuangan di tim ibu kota, memaksa Adam Alis Setyano pindah ke klub luar negeri. Masalahnya hanya satu, tidak ada harapan lagi. Sedangkan kalau tetap bertahan, sepak bola Indonesia masih dalam tahap transisi yang perlu beberapa tahun lagi untuk mencapai kemapanan di berbagai aspek. \"Iya benar saya akan mencoba peruntungan di Liga Jepang. Tapi, nanti saja kalau sudah ada kepastian. Kalau ada kesempatan, saya mau mencobanya,\" kata Adam, gelandang serang Persija Jakarta, kemarin (16/6). Memang tidak dipungkiri, konflik Kemenpora dan PSSI yang semakin tidak karuan, lalu hilangnya nafas kompetisi Liga Indonesia (LI), serta manajemen klub kerap mengalami krisis finansial membuat loyalitas para pemain pun ikut tereduksi. Akhirnya, satu per satu mereka menjatuhkan jersey Macan Kemayoran dengan mengganti bentuk yang baru. Hijrah ke klub lain di tanah air pun bukan solusi yang brilian karena kondisinya masih sama. Malahan bisa mencederai karier bagi pesepakbola di masa depan. Cara paling tepat saat ini ialah merantau ke Negeri Sakura yang jenjangnya lebih bagus ketimbang di bumi pertiwi ini. \"Saya dapat informasi dari manajernya kalau Adam sudah melakukan trial di klub tersebut. Tapi, belum tahu hasilnya bagaimana nanti. Saya hanya bisa berharap yang terbaik buat dia,\" ujar pelatih tim \'Orange\', Rahmad Darmawan. Kelebihannya kalau menjajakan karir di sana yang jelas adalah kaya akan pengetahuan sepak bola, gaji lebih besar, teman jadi banyak, wawasan khususnya komunikasi bisa berkembang dan lain hal. Atau bahkan kalau pemain kelahiran Jakarta pada 19 Desember 1993 (21) itu ingin beralih warga negara pun peluangnya bisa lebih besar daripada berjuang di negeri sendiri yang tak pernah mengerti. \"Saya tidak mungkin melarang pemain. Apalagi ini kesempatan yang lebih baik. Pemain bisa berkarier di luar negeri yang kondisinya jelas jauh (lebih baik) dibanding sepak bola di Indonesia,\" terang juru taktik yang jago berbahasa Inggris. Diketahui, J-League Division 1 yang digeluti oleh 18 klub sudah bergulir sebanyak 15 pertandingan. Artinya, jendela transfer pemain baru buka setelah dua pertandingan lagi di paruh musim. Sementara kalau di J-League Division 2 sudah dilaksanakan sebanyak 18 pertandingan. Hal itu diprediksi peluang Adam di kasta kedua tipis. Dua hari yang lalu, midfielder bertinggi 1,72 m dan berat 58 kg tersebut gagal menolong tim nasional (Timnas) Indonesia U-23 pada ajang SEA Games 2015 untuk meraih medali perunggu di Stadion Nasional, Kallang. Pasalnya, anak didik Aji Santoso itu harus kembali dipecundangi oleh Vietnam di partai semi final dengan skor memalukan yaitu 5-0. Meski begitu, Adam merupakan salah satu pemain muda berbakat yang dimiliki Indonesia saat ini. Mantan penggawa Martapura FC itu diperkirakan bakal menjadi pemain muda yang diincar banyak klub. Sebab, penampilannya menawan dan belum pernah absen dari fase penyisihan grup hingga partai semi final. \"Kalau dia dapat yang lebih baik kenapa tidak. Kontrak resmi pemain juga sudah diputus sejak Mei lalu. Tentu bukan hanya untuk Adam, pemain lain juga terbuka,\" pungkasnya. (agn)

Tags :
Kategori :

Terkait