INDRAMAYU– Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu (BWI) di bawah manajemen baru siap untuk bangkit. Direktur Utama PD BWI, H Soen Sudjarwo ST menegaskan, di tahun-tahun sebelumnya BWI memang banyak mendapat sorotan karena tidak mampu berkontribusi bagi daerah. Bahkan dianggap hanya membebani daerah. Namun sekarang BWI siap untuk bangkit agar bisa memberikan keuntungan bagi masyarakat dan daerah. Wowo –sapaan Soen Sudjarwo mengungkapkan, salah satu potensi yang akan dikembangkan BWI adalah menghidupkan rice center. Bila rice center bisa berjalan, akan banyak memberikan keuntungan. Terutama bagi para petani, yang selama ini banyak terjerat rentenir. “Kami memang ingin menghidupkan rice center. Saat ini sudah ada mesin penggilingan padi yang beroperasi, yang merupakan mesin lama dengan kapasitas maksimal hanya 200 ton per bulan. Setidaknya ini menjadi langkah awal bagi kami untuk terus berkembang,” ujar Wowo, saat menerima kunjungan Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah beserta rombongan, Rabu (17/6). Ditambahkan Wowo, saat ini PD BWI masih menunggu satu mesin baru yang lebih besar. Mesin itu merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pertanian dan Peternakan. Mesin seharga Rp12,5 miliar ini memiliki kapasitas yang lebih besar yaitu lima ton/jam atau 80 ton/hari. Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak gabah dari petani yang bisa masuk. “Mesin yang baru nanti kualitasnya sudah teruji, karena merupakan produk dari Vietnam. Sejumlah daerah juga sudah menggunakan mesin tersebut seperti Karawang, Sukabumi dan Sumedang,” ujar Wowo. Dikatakan Wowo, apabila rice center bisa beroperasi maka PD BWI akan bisa membantu petani dalam menjual hasil padinya. Mereka tidak perlu lagi menjual beras ke Cipinang. Dengan demikian mereka juga bisa terbebas dari rentenir. Namun yang menjadi persoalan, BWi masih membutuhkan suntikan anggaran Rp12 miliar agar rice center benar-benar bisa beroperasi. “Kami sudah mengajukan anggaran Rp12 miliar ke DPRD Indramayu agar program kami bisa jalan. Mudah-mudahan DPRD juga bisa memahami kalau ini semua demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya. Wowo menambahkan, apabila BWI sudah mampu menghidupan rice center, langkah selanjutnya tinggal mencari pangsa pasar beras produksi PD BWI. Untuk masalah ini, Wowo mengaku sudah mempunyai program yang cukup realistis. Yaitu membidik para PNS maupun karyawan BUMD, agar tunjangan beras mereka diambil dari beras PD BWI. Selain itu, PD BWI juga akan membuka outlet beras di setiap desa. “Bayangkan, kalau 15 ribu PNS semua mengambil tunjangan beras dari BWI, tentunya ini akan mampu menghidupkan BWI. Belum lagi dari outlet yang ada di desa-desa. Ini merupakan potensi yang sangat besar,” katanya. Dikatakan, pengajuan anggaran Rp12 miliar akan dipergunakan untuk membeli beras atau gabah dari petani. Karena tanpa biaya ini akan sangat sulit untuk bisa mengembangkan usaha. (oet)
Rice Center Bidik PNS dan Karyawan BUMD
Jumat 19-06-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :