Jaga Tradisi Raih Medali

Selasa 16-06-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Pegulat Kota Cirebon Antarkan Jawa Barat Rajai Kejurnas CIREBON – Level nasional sepertinya sudah biasa bagi PGSI Kota Cirebon. Para pegulatnya kembali membuktikan kapasitasnya di level nasional. Pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat Junior yang berlangsung di Kota Bandung, 11-14 Juni lalu, lima pegulat mengantarkan kontingen Jawa Barat merebut gelar juara umum. Totalnya, Jawa Barat meraih 6 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Sementara itu, kelima pegulat Kota Cirebon berhasil menyumbangkan 2 perak dan 3 perunggu. Dua perak diraih Nida Jeyan (kelas 72 kg gaya bebas putrid) dan Wisnu (120 kilogram gaya greco putra). Sedangkan tiga perak masing-masing disumbangkan M Brilian (50 kg gaya greco putra), Feri Budiawan (66 kg gaya greco putra) dan Kuswandi Jaya (66 kg gaya bebas putra). Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon, Atep Kosasih mendampingi para pegulat selama berjuang di GOR Tri Lomba Juang, Kota Bandung. Atep bahkan ditunjuk oleh PGSI Jawa Barat sebagai salah satu pelatih gulat Jawa Barat di kejurnas tersebut. Atep menuturkan, perjuangan para pegulat sudah luar biasa. Meski tak mampu menyumbangkan medali emas bagi Jawa Barat, Atep bersyukur anak asuhnya tampil maksimal. “Ini event nasional pertama di tahun 2015 untuk kategori junior. Anak-anak tampil sangat memuaskan,” ujarnya, kemarin (15/6). Menurut Atep, PGSI Kota Cirebon akan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga kualitas para pegulat yang saat ini telah menjadi aset berharga Jawa Barat. Kemampuan para pegulat harus terus dipeliharan. Program pembinaan ke depan harus mampu meningkatkan level para pegulat. “Pasca Porda 2014 kita tak berhenti melahirkan pegulat-pegulat andal. Sejauh ini kita berhasil menjaga tradisi meraih medali saat membela Jawa Barat. Kita berhasil menjaga performa para pegulat di level atas. Tapi itu belum cukup karena persaingan terus berkembang,” tuturnya. Kejurnas Gulat Junior 2015 tersebut diikuti oleh 20 provinsi dengan melibatkan 254 atlet. Perhelatan itu juga sekaligus menjadi ajang penjaringan dan evaluasi pembentukan tim pelatnas Asian Games 2018. Atlet yang berhasil meraih medali emas otomatis masuk pelatnas di bawah kendali Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). “Atlet kita yang belum berhasil meraih medali emas masih memiliki kesempatan masuk pelatnas melalui penjaringan tahap berikutnya,” pungkas Atep. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait