LEMAHWUNGKUK - Bertempat di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (28/12) diselenggarakan saresehan, rangkaian kegiatan Festival Budaya Pesisir Jawa Barat 2011.
Acara saresehan yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB ini diisi pembicara Anggota DPR RI Miing Bagito, Taufik Hidayat dari Saung Angklung Ujo, dan Kadisporbudpar Kota Cirebon Drs Abidin Aslich. Membahas topik pembicaraan seputar, Seni Meneropong Ekonomi Kreatif dalam Prespektif.
Miing Bagito banyak memberikan dorongan dan semangat kepada masyarakat untuk menjual kesenian. Menjual diartikan bahwa seni, khususnya di Cirebon sangat memiliki potensi untuk dijadikan uang. “Salah satu cara agar dapat menonjolkan seni tradisional adalah dengan berpikir secara luas, bagaimana kesenian dapat dijual menjadi uang. Perlu adanya kemasan yang menarik dalam menampilkan kesenian tradisional,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sebetulnya cara untuk menonjolkan kesenian tradisional Cirebon sangat banyak. Salah satunya dengan kemunculan TV lokal yang menjadi gagasan untuk terus melestarikan budaya Cirebon. “Kita harus bersyukur karena saat ini sudah muncul TV lokal yang sangat potensial untuk terus melestarikan budaya Cirebon, lewat acara yang menyajikan tentang seni tradisional Cirebon,” paparnya.
Meski hal ini tidak akan berjalan, kata dia, tanpa diimbangi anggaran sebagai penunjang agar kesenian tradisional tetap eksis. “Anggaran untuk seni tradisional tentu sangat perlu. Dan di sini bekerjasamalah dengan dinas untuk terus melestarikan budaya Cirebon. Misalnya kita harus pikirkan gimana sih caranya kemasan untuk menjual tari topeng, lukisan kaca, tarling, dan sebagainya,” paparnya, Rabu (28/12) kemarin.
Dengan kehadiran masyarakat yang pemikirannya jauh lebih modern, Miing mengajak agar masyarakat turut serta membantu pemerintah melestarikan seni tradisional. Tak lupa, Miing pun berpesan agar acara ini tidak hanya dijadikan sebagai ajang kumpul-kumpul, tetapi dapat bermanfaat agar kedepannya, kesenian tradisional bisa tetap mendapat tempat di hati masyarakat.
“Semoga acara ini bukan sekedar acara kumpul-kumpul, tapi bermanfaat bagi kita semua. Selain itu, dapat dijadikan sebagai batu loncatan menuju ke arah yang lebih baik dalam menampilkan seni tradional dengan pemikiran masyarakat yang sudah semakin modern,” harapnya. (nda)