Lagi, Warga Manis Kidul Demo Kades

Kamis 29-12-2011,02:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JALAKSANA– Warga Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, kembali berdemonstrasi menuntut Kades Drs Eman Suherman mundur dari jabatannya, kemarin (28/12). Hanya saja, aksi mereka tidak seperti sebelumnya. Tanpa poster bertuliskan hujatan, warga tampak langsung memasuki aula desa untuk menyuarakan aspirasinya. Mereka diterima oleh jajaran BPD setempat. Hadir pula unsur muspika yang mencoba memediasi sekaligus melakukan pengamanan agar tidak terjadi kericuhan. Selama beberapa jam mereka berdialog dengan jajaran BPD. Suara mereka sama dengan sebelumnya, meminta agar BPD segera mengambil sikap terhadap kades yang diduga melakukan penggelapan dana desa sekaligus penyalahgunaan jabatan. Sempat terjadi ketegangan antara warga dan angggota BPD. Sebab mereka menilai BPD lamban dalam menangani permasalahan sehingga muncul kecurigaan. Koordinator aksi, Abdul Hadi, menegaskan, aksi ini dilakukan agar permasalahan ini segera dituntaskan. Ia bersikukuh agar kades mundur dari jabatannya. BPD pun dimintauntuk segera mengambil sikap. Ini dimaksudkan demi kemasalahatan dan kemajuan desa. ”Kami melakukan ini demi kemajuan desa kami tercinta. Makanya kami bersama warga lainnya bakal terus memantau perkembangan sampai benar-benar tuntas dan sesuai dengan harapan,” ucapnya saat pertemuan. Sekretaris BPD, H Maman Kurman SH mencoba memberikan penjelasan terhadap pers kaitan dengan sikap BPD. Ditegaskannya, BPD akan tetap konsisten menyangkut masalah yang terjadi. Sesuai dengan kewenangannya, BPD tidak mau melangkahi kewenangan pihak penegak hukum ataupun pihak-pihak lainnya. ”Rabu pekan kemarin hasil pemeriksaan dari Inspektorat sudah dilaporkan ke Bupati. Nah, beberapa hari kemudian saya menghadap bupati dan ternyata laporannya baru diterima Jumat. Katanya belum dipelajari sehingga belum bisa mengambil keputusan. Tapi waktu itu bupati merasa prihatin atas masalah yang muncul di Manis Kidul dan akan menyelesaikannya dengan bermusyawarah dengan jajarannya,” papar Ketua Yayasan Al Multazam tersebut. Meski telah didesak warga, pihaknya masih menunggu proses yang sedang berjalan. Termasuk hasil keputusan bupati. Sehingga saat ini BPD belum bisa mengeluarkan sikap. Jika dalam sepekan bupati belum mengeluarkan sikap, kata Maman, baru BPD Manis Kidul akan mengeluarkan sikap. Sementara itu dalam dialog, salah seorang warga Ahmad Taufik SE yang kebetulan duduk di DPRD Kuningan ikut angkat bicara. Dia mengatakan mencuatnya masalah di Manis Kidul berawal dari temuan tim 5 bentukan BPD yang bersifat rahasia. Tapi pihaknya merasa heran, hasil temuan tersebut ternyata bocor sampai ke DPRD dan juga mencuat di media. ”Saya meminta agar warga tidak saling menuduh dan menyalahkan salah satu pihak. Proses hukum sedang berjalan dan mari kita serahkan semua kepada pihak terkait. Nanti hukum yang bisa menjawab siapa yang salah dan siapa yang benar,” kata politisi asal PKPI itu. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait