LONDON - Di usia 34 tahun, Martina Hingis benar-benar masih hafal bagaimana cara mencetak prestasi seperti masa mudanya dulu. Kemarin dini hari, petenis Swiss itu memastikan diri menjadi peraih double title Wimbledon 2015. Itu didapat setelah Hingis merengkuh gelar keduanya di ganda campuran. Berpasangan dengan petenis senior India Leander Paes, Hingis menumbangkan pasangan Austria-Hungaria Alexander Peya/Timea Babos 6-1, 6-1 hanya dalam waktu 40 menit. Sehari sebelumnya, Hingis juga berjaya di ganda putri. Bersama petenis India lainnya Sania Mirza, dia merebut titel grand slam ganda putri kesepuluhnya di Wimbledon 2015. Mereka menumbangkan pasangan Republik Ceko Ekaterina Makarova/Elena Vesnina 5-7, 7-6(4), 7-5 di final. Hasil tersebut membuat Hingis menjadi orang pertama sejak petenis Zimbabwe Cara Black yang berhasil menorehkan prestasi serupa di Wimbledon edisi 2004. Prestasinya kemarin, juga membuatnya kembali mengingat masa-masa kejayaannya 18 tahun silam. Saat itu di usia 17 tahun dia kali pertama berhasil meraih double title di ajang grand slam. Itu dia lakukan di Australian terbuka 1997 pada nomor tunggal putri dan ganda putri. \"Saya seperti kembali ke masa lalu (18 tahun silam). Tapi bedanya saat itu saya mengeluarkan energi dan kerja yang lebih keras karena turun di single. Di ganda saat ini, saya mengalir saja dan menikmati pertandingan,\" tuturnya seperti dikutip Daily Mail. Saat itu Hingis memang sedang berada di masa kejayaan. Di dua edisi selanjutnya yakni pada 1998 dan 1999 Hingis berhasil mengulangi prestasi tersebut di ajang yang sama. Pada 2002 Hingis sempat mengalami masa gelap dalam karier. Dia terpaksa pensiun dini di usia 22 tahun akibat cedera ligamen parah pada kedua engkelnya. Empat tahun berselang pada 2006 dia mencoba kembali comeback. Namun setahun berselang dia mengumumkan kembali pensiun setelah mendapatkan sanksi dua tahun dari ITF akibat diduga positif menggunakan doping. Hingis sendiri tak pernah mengakui perbuatan tersebut. Sampai pada 2013 lalu, dia kembali comeback dengan berfokus turun di nomor ganda. Gelar grand slam ganda campuran bersama Paes kemarin juga merupakan yang kedua dia dapatkan musm ini. Sebelumnya pasangan ini juga menjadi kampiun di Australia terbuka musim ini. Kini, jika dihitung keseluruahan dari semua kategori, sepanjang karier Hingis telah mengumpulkan 18 gelar grand slam. Di mata Paes sendiri, Hingis sosok perempuan yang luar biasa. Petenis 42 tahun India yang sampai saat ini telah mengumpulkan 16 gelar grand slam nomor ganda itu menggambarkan Hingis sebagai pribadi yang lurus, jujur dan sangat disiplin di keseharian. Paes juga membocorkan, setelah memenangi gelar ganda putri bersama Mirza Sabtu kemarin, Hingis tidak bisa tidur sampai pukul 3 dini hari. Namun, Hingis tetap menjadi orang pertama yang hadir ke lapangan di pagi hari untuk mempersiapkan diri jelang final ganda campuran. \"Saat kalian melihat Hingis sebagai seorang manusia seutuhnya. Dengan semua usaha, proses, percobaan, dan kesengsaraan yang telah dia hadapi, juara yang dia sandang di luar lapangan lebih membuatku respek terhadap pribadinya,\" tutur Paes kepada ESPN. (irr)
Hingis Kembali ke Masa Kejayaan
Selasa 14-07-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :