Tak Mau Sesumbar soal Target di Kejurda

Kamis 16-07-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON - Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat Muaythai 2015 akan digelar 17 September mendatang. Even tahunan yang akan menjdi ajang seleksi atlet proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 itu bakal diikuti 13 Pengurus Cabang Muaythai Indonesia (Pengcab MI) se-Jawa  Barat. Persaingan antar pengcab dipredikisi bakal ketat pada perhelatan tersebut. Untuk menghadapi kejuaraan muaythai terbesar di Jawa Barat itu, MI Kota Cirebon sudah mempersiapkan petarung-petarung terbaiknya. Ada tujuh petarung yang telah lolos seleksi jangka panjang. Menurut Ketua Umum MI Kota Cirebon, Rafo Latupeirissa, ketujuh petarung adalah yang terbaik dan terhitung paling siap diturunkan di Kejurda. “Kita punya lebih banyak atlet. Tapi kita menerapkan seleksi ketat. Dari penjaringan jangka panjang yang kita laksanakan sejak tahun lalu, terpilihnya tujuh atlet yang akan diturunkan di Kejurda nanti,” katanya, kemarin. Seluruh petarung yang akan diboyong MI Kota Cirebon ke Kejurda adalah atlet putra. MI menunda pengiriman atlet putri. Alasannya, persiapan yang dilakukan sejumlah atlet putri belum maksimal untuk menghadapi kerasnya pertarungan di Kejurda. “MI Jawa Barat meminta kita mengikutsertakan atlet putri. Tapi kami tidak mau memaksakan diri. Saya melihat, para petarung putri belum siap untuk bertanding di level provinsi,” terangnya. Secara teknis, Rafo tidak meragukan kualitas para petarung putri. Menurut dia, atlet putri MI Kota Cirebon sudah menguasai teknik yang baik. Hanya saja, Rafo memperhitungkan kesiapan mental para atlet. “Bukan teknik bertarung yang saya khawatirkan. Tapi nyali untuk menghadapi sebuah pertarungan yang membuat saya ragu. Mereka belum siap untuk itu. Masih butuh banyak persiapan untuk mengikuti sebuah pertandingan besar,” paparnya. Disinggung soal target, Rafo mengaku tak mau buru-buru memberikan beban bagi ketujuh petarungnya. Dia ingin ketujuh atlet putra andalannya bertanding tanpa beban target yang muluk-muluk. Dia ingin, setiap petarung menikmati pengalaman baru dalam setiap pertandingan yang akan dijalani. “Target tinggi hanya akan menjadi beban. Sementara kami ingin bertanding tanpa beban. Kami akan belajar dari setiap pengalaman. Jika berhasil meraih gelar juara, itu adalah bonus yang sangat berharga dan membanggakan,” ungkapnya. (ttr)  

Tags :
Kategori :

Terkait