TAK hanya proyek sumur artesis, beberapa wilayah di Harjamukti juga kebagian proyek pemasangan instalasi air gratis dari PDAM. Sayangnya, sudah hampir setahun ini air tak kunjung dinikmati dengan baik oleh warga. Bahkan ada yang belum ngucur sama sekali, tapi sudah mendapat tagihan dari PDAM.
Ketua RW 15 Permata Harjamukti, Kurniadi, mengatakan di wilayahnya terdapat 45 hingga 50 KK yang mendapat sambungan gratis tersebut dari PDAM. \"Sampai sekarang belum ngalir, sampai warga banyak yang menanyakan ke saya. Hampir setahun pemasangan tapi belum ngalir-ngalir,\" ungkapnya.
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada informasi mengenai pengaliran air PDAM ke wilayahnya. Padahal dulu, saat pemasangan pihaknya juga merasa tak enak hati. Karena dari sebanyak 500 lebih KK di RW 15, namun hanya 50 orang yang mendapatkan sambungan yang konon mendapat hibah Australia itu.
\"Ya saya sampai diprotes warga, kenapa yang lain dapat tapi yang satu tidak dapat,\" ucapnya. Ia pun hanya bisa menjelaskan bahwa program MBR ditentukan oleh tim survei yang ditunjuk dari pemerintah pusat.
Aji, warga RT 05 RW 15 yang mendapatkan program MBR tersebut hingga kini belum mendapatkan aliran air PDAM. Untuk itu, ia hanya bergantung dari air sumur artesis. Air itu digunakan untuk mencuci dan mandi. Sementara untuk masak dan konsumsi ia membeli air bersih dari penjual air keliling.
Di lain sisi, sejumlah warga yang dipasangi sambungan MBR, justru ada yang mengeluhkan karena telah menerima tagihan. \"Airnya belum ngalir, sudah ada petugas yang nagih dan diwajibkan bayar abodemen. Saya belum berani bayar,\" kata Ibu Leman, salah satu warga Permata Harjamukti.
Menurutnya, biaya abodemen itu harus dibayar sebesar Rp10ribu/bulan. Ia mengatakan salah satu penyebab air PDAM belum mengalir karena ketinggian. Sebab di wilayah lain sudah mulai mengalir. \"Ya gak tahu kapan ngalirnya, padahal pernah dipasang pendeteksi tekanan, sama penambahan debit, tapi gak ngalir-ngalir juga,\" sebutnya.
Terpisah, Eni warga RW 14 Permata Hajamukti, mengatakan untuk aliran PDAM memang sudah mulai mengalir. Hanya saja air hanya mengalir pada malam hari. Aliran air sambungan MBR ternyata tidak sesuai denga harapannya. \"Air hanya malam hari saja jam 12 baru ngalir,\" ungkap wanita yang berprofesi sebagai bidan ini.
Dia pun mengatakan sebelum aliran air PDAM mengalir, sudah pernah dimintai tagihan. Dengan kondisi wilayah selatan yang saat ini kemarau, warga pun semakin kesulitan mendapatkan pasokan air. Sumur artesis tidak berfungsi, air PDAM pun tidak mengalir. (jml)