LONDON - Di saat tim dan pembalap Formula 1 tengah bersantai menyambut jeda paruh musim, Honda justru disibukkan dengan pekerjaan besar untuk mengembangkan mesin mobil yang akan digunakan pada paruh musim kedua nanti. Honda bisa melakukan hal ini karena peraturan token developmen atau sistem koin pengembangan yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan mengembangkan mesin di saat balapan sedang jeda. Pabrikan mesin asal Jepang disebut sedang menyiapkan upgrade besar-besaran buat mobil Fernando Alonso dan Jenson Button di Grand Prix Belgia pekan depan. “Mesin kami mengalami perkembangan hari demi hari,” kata bos Honda, Yasuhisa Arai yang dilansir Tuttosport. “Dan kami mampu memberikan kekuatan tambahan buat balapan di Belgia dan Monza nanti, dua sirkuit dimana hasilnya akan sangat penting buat kami,” imbuhnya. Honda sebelumnya sudah membantah kabar yang menyebutkan mereka telah menambah kecepatan mobil hingga 50 horse power untuk balapan di Spa nanti. Menurut seorang teknisi Honda yang tak ingin disebutkan namanya, peningkatannya hanya akan berkisar di angka 15 horse power saja dari upgrade tersebut. Jika hal ini terbukti benar, maka langkah yang dilakukan Honda bisa jadi awal untuk mengejar jarak dengan Mercedes yang sudah terlalu jauh meninggalkan mereka. “Sebelum akhir musim kami juga berharap bisa memanfaatkan empat token tersisa. Kami sangat paham bahwa kami ada di posisi buncit dari kompetisi ini, tapi kami juga telah bekerja seperti orang gila untuk mencoba bangkit,” kata sang teknisi kepada Tuttosport. Karena performa tim saat ini sangat buruk terutama soal daya tahan mobil, Honda memutuskan tak meliburkan markas tim di Milton Keynes di Inggris dan di Tochigi Jepang. “Tak ada libur buat kami, kecuali sesuatu yang tidak kami harapkan terjadi di pabrik. Kami akan terus bekerja sangat keras,” kata Arai. Kabarnya, salah satu pabrikan yang kini juga tengah kesulitan bersaing, Renault, juga memilih menggunakan token development system ini disaat jeda paruh musim. mantan pembalap F1, Stefan Johansson, mengaku sangat memahami langkah yang dilakukan kedua pabrikan tersebut untuk tak meliburkan stafnya. Menurutnya, regulasi F1 sat ini membuat mereka kesulitan untuk mengejar ketinggalan. “Jika Anda tak memiliki mobil yang bagus sejak awal musim dimulai, Anda hampir dipastikan akan terus tertinggal hingga akhir musim nanti,” kata pria asal Swedia dan mantan pembalap Ferrari serta McLaren tersebut. Johansson juga membeberkan, pada masa Honda dulu mendominasi balapan F1 di era Aryton Senna dan Alain Prost, pabrikan asal Jepang itu juga bekerja sangat keras selama beberapa musim sebelumnya. “Pada awalnya, tak ada kata santai. Saya tahu itu sangat baik karena saya mengendarai mobil pertama mereka untuk musim 1983 dengan semangat dan skenario yang tak berbeda dengan hari ini,” pungkas Johansson. (dim)
Honda Lembur Demi Upgrade Mesin di GP Belgia
Selasa 04-08-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :