Sembilan Peboling Ikut BK Piala Kemerdekaan

Kamis 06-08-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON - Pengrusu Cabang Persatuan Boling Indonesia (PBI) Kota Cirebon akan menerjunkan sembilan peboling di babak kualifikasi (BK) Piala Kemerdekaan, akhir pecan ini. BK Piala Kemerdekaan berlangsung di Lintasan Boling Siliwangi, Kota Bandung sejak 1 Agustus lalu. PBI berharap, para peboling yang telah disiapkan lolos ke putaran final November nanti. Ketua Harian PBI Kota Cirebon, Drs Saptono mengungkapkan, BK untuk cabang olahraga (cabor) boling berbeda dengan cabor lainnya. Setiap peboling yang telah terdaftar diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan poin terbaik. “BK tidak terikat pada waktu. Para peboling dipersilakan mengikuti kualifikasi setiap hari. Misalkan, jika hari ini poin salah satu peboling kita dikalahkan peboling lain, pada kesempatan yang lain bisa kita perbaiki sampai batas waktu yang telah ditentukan panitia. Untuk Piala Kemerdekaan tahun ini batas waktu hingga bulan November karena putaran final digelar pada bulan itu di Lintasan Boling Siliwangi Kota Bandung,” tutur Saptono, kemarin (5/8). Untuk peboling Kota Cirebon, PBI menjadwalkan setiap akhir pekan mengikuti kualifikasi. Untuk kualifikasi pertama, akhir pekan ini, PBI berharap para peboling langsung mendapatkan poin maksimal dan berada di posisi aman sehingga tidak mudah terdegradasi. “Di babak kualifikasi para peboling akan memainkan tiga game. Jika peboling kita mencapai poin maksimal dalam tiga game. Kita akan lebih tenang karena posisinya akan aman. Poin tertinggi per satu game adalah 300 poin,” terang Saptono. Sembilan peboling yang diturunkan PBI di even itu terdiri dari lima peboling putra dan empat peboling putri. Saptono turut ambil bagian bersama empat peboling putra lainnya, yakni Toni Trisno Komara, Johan, Rizky Ditya Nugraha dan Rusmana. Sementara itu, di kategori putri ada Netty Herawati, Wiwik Harjana, Putrid an Sbira. “Kita akan mengikuti nomor single, double dan trio baik putra maupun putrid,” ujarnya. Menurut Saptono, boling seharusnya menjadi salah satu cabor yang mendapatkan perhatian serius dari KONI Kota Cirebon. Sebab, boling salah satu cabang yang cukup potensial. Atlet boling Kota Cirebon pun berkembang dengan baik. Meski seluruh program latihan dilakukan di Bandung. Di Kota Cirebon, pembinaan cabang olahraga ini memang tidak berjalan maksimal. Penyebab utamanya tentu saja karena tak ada fasilitas yang dapat digunakan utuk latihan. “Semua program latihan kita Fokus di Bandung. Karena itu, atlet-atlet kita yang bertahan ya mereka yang berdomisili di Bandung. Beruntung tidak ada batasan usia bagi atlet boling. Meski regenerasi kita lambat kita masih bisa eksis di level provinsi,” tutur Saptono. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait