Bayi Menangis Darah

Selasa 10-01-2012,02:09 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Normalnya setiap orang yang menangis pasti mengeluarkan air mata. Tapi tidak dengan Asep Supriatna. Bayi berusia satu bulan ini, justru selalu mengeluarkan darah ketika menangis. Peristiwa ini terjadi sejak anak pasangan dari Hasan (40) dan Dian (29) yang tinggal Dusun Pendeuy RT 10 RW 02 Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana ini berumur lima hari. Sejak itu bocah ini selalu mengeluarkan darah setiap kali menangis. Darah yang keluar dari kedua matanya selalu membasahi pipinya, bahkan darah yang keluar akan semakin deras apabila tangisan bayi itu semakin keras. Tentu dengan kondisi ini membuat kedua orang tuanya panik. Karena berasal dari keluarga tidak mampu, Hasan baru bisa membawa Asep berobat ke bidan desa. Namun apa yang diderita bocah ini terbilang penyakit langka, sehingga hanya diberi obat mata dan rujukan ke RSUD 45 Kuningan. Begitu juga ketika dibawa ke Puskesmas sama saja, diberi salep dan rujukan ke rumah sakit. “Kami tidak punya uang, maka Asep baru dibawa dua kali berobat. Pertama, ketika seminggu lalu dan kedua, hari ini ke Puskesmas Kramatmulya. Tapi, penyebabnya tidak diketahui, baik menurut bidan ataupun dokter Puskesmas,” ujar Hasan kepada Radar, di kediamannya, kemarin (9/1). Penasaran ingin mengetahui apa yang diderita Asep, lanjut dia, usai diperiksa di Puskesmas langsung menuju ke RSUD 45, tapi ketika disuruh harus membayar biaya pengobatan terlebih dahulu, ia memilih tidak jadi dikarenakan tidak memiliki uang. “Saya berasal dari keluarga tidak mampu, kalau mampu mungkin sejak dulu dibawa ke dokter. Selama ini saya hanya mengobati dengan salep dan obat tetes yang diberikan bidan dan puskses tadi pagi,” tandas Hasan yang dibenarkan Dian. Hasan berharap dari pemerintah mau memberikan bantuan agar Asep bisa berobat secara gratis. Sebab, kalau harus bayar tentu tidak akan mampu, terlebih tidak memiliki pekerjaan tetap. Seperti pasangan lain ujar dia, ingin melihat Asep tumbuh normal karena dua kakaknnya tidak ada kelainan. Ketika dalam kandungan pun tidak ada kendala sehingga ketika proses persalinan di RSUD 45 Kuningan berjalan lancar. “Sekali lagi saya meminta bantuan, ditakutkan Asep akan semakin parah apabila tidak diobati,” ujar pria yang terlihat sedih dengan kondisi yang menimpa Asep. Sementara itu, menurut dokter yang bertugas di Puskesmas Kramatmulya yang bernama Wiwi, jenis penyakit yang diderita Asep terbilang langka, sehingga dirujuk ke RSUD 45. Keputusan ini agar bisa ditangani oleh dokter spesalis. Dari pengamatan Radar, kondisi keluarga Asep memang menghawatirkan, sehingga wajar apabila belum diperiksa ke dokter spesialis. Jangankan untuk membawa ke dokter, untuk biaya sehari-hari pun keluarga ini harus kerja keras. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait