Warga Tuntut Ganti Rugi Ekplorasi Migas

KALIWEDI - Sosialisasi eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) dengan menggunakan metode seismik tiga dimensi atau Survei Siesmik 3D Akasia Besar yang dilakukan Pertamina, diprotes beberapa kuwu dan warga di Kecamatan Kaliwedi, Jumat (7/8). Mereka menuntut dampak negatif dari ekplorasi Pertamina tersebut seperti rumah retak-retak serta jalan rusak. Tetapi menurut warga belum ada perhatian pihak terkait. Kuwu Guwa Kidul Ade Firdaus mengatakan, sampai saat ini akibat dampak dari ekplorasi desanya banyak dilalui kendaraan berat Pertamina. Sehingga mengakibatkan jalan desa rusak dan beberapa kios desa mengalami retak-ratak. “Jalan desa rusak dan beberapa kios akibat getaran juga retak-retak. Namun sampai saat ini tidak ada perbaikanya. Bahkan saat itu hanya datang satu mobil truk pasir untuk memperbaiki yang retak,” katanya saat mengikuti sosialisasi seismik di Kantor Kecamatan Kaliwedi, Jumat (7/8). Menurutnya, masyarakat saat ini merasa trauma dan tidak percaya. Karena akibat ekplorasi itu warga merasa dirugikan, tetapi tidak pernah ada perbaikan. Bahkan warga pun merasa bingung saat terkena dampak, harus mengadukan ke siapa dan meminta pertanggungjawaban ke mana. “Saat ini masyarakat tidak percaya dengan sosialisai yang dilakukan Pertamina, karena tidak adanya solusi bagi masyarakat kita sendiri,” tuturnya. Hal yang sama juga disampaikan seorang warga Desa Kaliwedi Ridwan. Menurutnya, jika akibat ekplorasi di Kaliwedi beberapa tahun lalu, sampai saat ini tidak ada perbaikan. Padahal beberapa rumah yang retak akibat dampak itu belum diperbaiki. “Ada beberapa rumah retak akibat ekplorasi dan beerapa saluran rusak tetapi belum ada perbaikan, tetapi harus melaporkan ke siapa? Karena kegiatan ekplorasinya sudah selesai,” katanya. Sementara perwakilan dari Pertamina, Adi saat melakukan sosialisasi mengatakan, pihaknya akan menampung semua keluhan masyarakat serta akan memberitahukannya kepada pimpinan. ”Kami akan tampung semua keluhan masyarakat akibat dampak dari ekplorasi Pertamina. Karena kami hanya menyampaikan sosialisasi ini, yang merupakan kegiatan kami untuk memberitahukan kepada warga sekitar yang nantinya kena dampak,” ungkapnya. (arn)