Abah Encang Memilih Mundur

Senin 10-08-2015,17:07 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MAJALENGKA - Masuknya nama Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Majalengka, H Nazar Hidayat alias Abah Encang sebagai anggota dewan penasehat Partai Gerindra Kabupaten Majalengka mengundang reaksi dari pengurus dan anggota Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Majalengka. Sejumlah petinggi PP di Kabupaten Majalengka mengklarifikasi dan memprotes masuknya nama Abah Encang sebagai penasehat di partai pimpinan H Prabowo Subianto itu, Sabtu (8/8). Wakil Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Majalengka, Ojo Sudarja menyatakan anggota PP Kabupaten Majalengka meminta agar Abah Encang tidak masuk menjadi pengurus maupun pembina atau penasehat partai politik. “Kami ingin Abah Encang menjadi sesepuh bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Majalengka,” tandas mantan Kuwu Gunung Kuning Kecamatan Sindang itu kepada wartawan koran ini, kemarin. Sehingga Ojo dan jajaran PP meminta agar Abah Encang mengundurkan diri dari Dewan Penasehat Partai Gerindra maupun Partai Golkar. Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) MPC PP Kabupaten Majalengka, H Tatan Hartono BE SH menyatakan bahwa di anggaran dasar Pemuda Pancasila bab III pasal 6 disebutkan bahwa sifat organisasi Pemuda Pancasila adalah independen. Pada pasal 7 disebutkan organisasi PP bersifat terbuka tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, golongan, serta latar belakang sosial politik. “Organisasi PP memiliki sifat mandiri, perjuangan atau pergerakan yang militan, persaudaraan, patriotik, inovatif, kreatif, dan kepemimpinan yang konsekuen,” tegas mantan anggota DPRD Majalengka ini. Atas desakan dari pengurus dan anggota PP Kabupaten Majalengka, Ketua MPC PP Kabupaten Majalengka H Nazar Hidayat menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Penasehat Partai Gerindra. “Saya nyatakan mengundurkan diri dari anggota Dewan Penasehat Partai Gerindra Kabupaten Majalengka,” tandasnya kepada wartawan koran ini melalui sambungan telepon, kemarin. Kisruh di jajaran pengurus partai politik Gerindra juga disesalkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Majalengka. HKTI berencana memboikot dukungan pada Pilkada mendatang, khususnya bakal calon yang nantinya diusung partai berlambang kepala burung Garuda tersebut. “Memang berkaitan dengan politik itu, organisasi kami menyatakan sikap netral. Namun sebagai sayap dari pak Prabowo yang identik dengan HKTI, tentu kami merasa prihatin dan sangat menyayangkan kondisi yang terjadi saat ini,” kata ketua HKTI Majalengka, Ir Kusnadi kepada Radar Minggu (9/8). Menurutnya, Prabowo adalah ketua umum Partai Gerindra yang juga membawahi HKTI disetiap wilayah. Seiring dengan berkembangnya informasi terkait konflik yang terjadi di tubuh partai Gerindra saat ini, memicu pihaknya ambil sikap. Terutama menyayangkan para pengurus baru. Pertama tidak ada informasi kepada seluruh PAC maupun sayap partai. Namun munculnya SK baru sudah menjadi keputusan DPD maupun DPP. Pihaknya akan berupaya menetralisasi seluruh pengurus HKTI agar mengambil sikap dan tidak akan mendukung, baik Pilkada maupun Pileg khususnya calon yang akan diusung oleh partai Gerindra. “Mungkin salah satunya karena dengan pemimpin dan pengurus yang baru di partai ini. Emang kami ini adalah lembaga netral namun sudah betul-betul dianggap identik dengan pak Prabowo. Tentunya kami sangat menyayangkan dan ikut malu dengan SK yang mendadak turun itu,” tegasnya. Disamping HKTI, lanjut Kusnadi, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) juga merasa prihatin dengan munculnya kisruh di tubuh partai Gerindra tersebut. Sangat disayangkan kalau partai yang tengah menjadi parpol besar ini mendadak muncul persoalan. Pihaknya yang ikut berkecimpung saat Pilpres dan Pilkada lalu, tentu mengeluhkan mekanisme dan sistem yang ada di partai ini. “Bila partai ini akan terus seperti ini jelas akan mempengaruhi suara pada Pilkada mendatang. Kami hanya sebatas tahu informasi ini dari surat kabar. Bukannya kami tidak setuju dengan pengurus baru, tetapi mekanisme dan sistem inilah yang kami sesalkan. Beberapa pengurus lama tidak terjaring masuk dan hanya ada segelintir orang saja,” tegasnya. Sebagai bentuk keberatan, pihaknya akan melayangkan surat resmi kepada Prabowo Subianto. Isi surat aspirasi bagi organisasi itu salah satunya merasa keberatan dengan munculnya polemik yang terjadi di tubuh partai Gerindra. (ara/ono/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait