JATIBARANG- Petani di Desa Telukagung, Plumbon dan Dukuh Kecamatan Indramayu, meminta dilakukannya normalisasi Sungai Cimanuk, khususnya di sekitar Jembatan Balaset Graha. Pasalnya di kawasan itu air terhambat tumpukan tanah. “Arus air dari Sungai Cimanuk tertutup karena ada tumpukan tanah sehingga sawah-sawah kami pengairannya juga terganggu. Kami sangat berharap dilakukan normalisasi,” ujar petani Desa Plumbon, Wardana (46), kepada Radar, Senin (10/8). Diungkapkan dia, Jembatan Balaset Graha menghubungkan Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener dan Desa Lobener Lor Kecamatan Jatibarang. Tepat di bawah jembatan tersebut terdapat tumpukan tanah yang terbawa arus Sungai Cimanuk saat banjir. Tumpukan tanah itu kini menutup hampir separuh aliran sungai. Imbasnya, saluran irigasi dari yang terhubung dengan sungai tersebut ikut tertutup. Padahal, aliran dari Sungai Cimanuk berfungsi untuk pengairan sawah. “Apalagi sekarang kemarau, debit air juga agak berkurang dan ditambah lagi tertutup tanah. Kalau seperti ini terus ya kami akan terus kesulitan pengairan. Ini perlu normalisasi secepatnya,” tandas Wardana. Dia menambahkan, tumpukan tanah di bawah jembatan itu membuat air tidak dapat naik untuk masuk ke saluran irigasi. Ditambahkan petani lainnya, Amari (30) mengungkapkan, dirinya dan petani lainnya terpaksa melakukan pompanisasi karena bila digali membutuhkan waktu yang lama. Penggalian tanah tersebut juga membutuhkan alat berat. Upaya pompanisasi ini hanya tindakan sementara karena sawah-sawah sudah terlihat kritis. “Kami berharap pemkab melakukan normalisasi agar aliran air masuk ke saluran irigasi dan bisa mengairi sawah,” katanya. Amari mengungkapkan, bila dibiarkan tumpukan tanah itu semakin melebar karena sedimentasi yang terbawa arus sungai bertambah setiap harinya. Belum lagi musim hujan akan tiba Oktober mendatang, tumpukan tanah itu bisa menjadi bencana karena daerah aliran sungai menyemput. (oni)
Petani di Tiga Desa Minta Normalisasi Cimanuk
Selasa 11-08-2015,15:25 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :