“Kalau Ada Oknum Minta Uang, Lapor Saya!”

Selasa 11-08-2015,15:33 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Combine Harvester Tekan Penyusutan 1 Kuintal/Ha MAJALENGKA – Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi resmi memperkenalkan mesin panen padi combine harvester di areal pertanian Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, Senin (10/8). Bupati mencoba mengoperasikan alat tersebut, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Kepala BP4K, dan Dandim 0617 Majalengka. Bupati menjelaskan, alat canggih itu merupakan salah satu peluang kesuksesan bagi para petani khususnya di kota angin. Ia menegaskan, bahwa bantuan mesin kepada para kelompok tani benar-benar ada dan tidak fiktif. Para petani juga jangan mengubah sikap setelah mendapat bantuan mesin tersebut. “Kalau ada oknum yang memanfaatkan bantuan ini terutama meminta uang ke para petani bilang ke saya, nanti saya akan tindaklanjuti. Karena bantuan ini semuanya merupakan titipan atas nama masyarakat khususnya kelompok tani. Bantuan sosial ini tidak dicatat dalam aset. Combine harvester ini sebagai salah satu upaya presiden Joko Widodo mewujudkan swasembada pangan di masa depan,” jelasnya. Sementara itu, Dandim 0617 Majalengka Letkol Inf Priandy Budi Purnawan SIP menambahkan, mewujudkan swasembada pangan tentu harus didukung petani. Pasalnya, berdasarkan survey bahwa minat petani berkurang karena masyarakat lebih memilih menjalani pekerjaan lain. “Melalui kebijakan presiden, diharapkan dalam kurun waktu tiga tahun kedepan Indonesia sukses swasembada pangan. TNI khususnya Angkatan Darat akan membantu menyukseskan program tersebut. Saat ini pengawasan dilakukan sampai ke level bawah,” imbuhnya. Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Drs H Abdul Ghani MSi didampingi Kasi Palawija Pasca Panen, H Toto Suhanto SP menyebutkan, 22 unit mesin combine harvester tersebar di setiap kecamatan dan beberapa kelompok tani di Majalengka. Kelompok tani itu mengajukan lewat e-proposal ke Dirjen PSP Kementerian Pertanian dan terealisasi melalu APBN Perubahan. “Alat canggih untuk memanen padi ini berfungsi untuk menekan dan menghemat susut sampai 2 persen. Kemudian dari segi tenaga kerja tentunya sangat efektif, karena dalam satu hektare bisa selesai panen dalam waktu lima jam. Dalam pengajuan bantuan ini setiap kecamatan relative ada satu sampai dua unit mesin tergantung luasa lahannya,” jelasnya. Disamping itu, penggunaan mesin canggih itu memberikan keuntungan bagi masyarakat khususnya petani. Berbeda ketika para petani hanya mengandalkan alat manual yang selama ini digunakan. Pasalnya alat itu dapat menekan menyusutnya hasil panen. Sekarang para petani bisa memasukan kontribusi 1 kuintal dalam 1 hektare. “Oleh karena itu, hasil panen padi yang didapatkan optimal karena tidak banyak bulir padi yang terbuang percuma. Sehingga Majalengka tetap surplus dan mampu menyukseskan swasembada pangan,” tandasnya. Kepala Desa Lojikobong, Eman mengaku sangat bersyukur terkait bantuan yang diberikan kepada Gapoktan Sri Kersa Mukti itu. Alat tersebut akan mengurangi biaya produksi yang selama ini kerap dikeluhkan petani serta diharapkan hasil produksi akan maksimal. “Saya berharap pemberian bantuan itu diberikan tidak hanya di satu Gapoktan saja, melainkan diberikan lebih banyak. Karena mesin canggih ini akan sangat membantu terutama mengurangi biaya produksi dan hasil panen yang memuaskan,” harapnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait