CIREBON - Pendidikan tak hanya berhenti sebatas Ujian Nasional (UN) dan pengajaran ilmu pengetahuan, lebih dari itu pendidikan adalah penanaman nilai-nilai. Artinya, pendidikan menguatkan karakter dan harus selalu disuarakan. Fenomena-fenomena kekerasan, kecurangan, korupsi, gaya hidup instan, merupakan gejala yang harus dijawab dengan membentuk karakter anak bangsa yang berakhlak mulia. Melihat kondisi ini, Yayasan Budiarti Kota Cirebon bekerjasama dengan Cirebon Creative dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) Jakarta menggelar kegiatan seminar fasilitasi penguatan karakter bangsa melalui kearifan lokal dalam rangka mendukung persatuan dan kesatuan bangsa di SMA Windu Wacana, 10 hingga 11 Agustus. Kegiatan tersebut bertemakan ‘Optimalisasi Peran Serta Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaaan (PPWK) Kota Cirebon dalam rangka Penguatan Karakter Bangsa melalui Kearifan Lokal Guna Mendukung Persatuan dan Kesatuan Bangsa’. Sesuai dengan temanya, pembicara yang hadir menjelaskan tentang revolusi mental, kearifan lokal, pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan, hingga pembangunan ekonomi. Pada panel pertama, diskusi diawali oleh Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan dari Kemendagri Jakarta, Dr Ir Sapto Soepono MSi yang mengangkat pembahasan tentang konsep kawasan terpadu pengembangan ekonomi daerah dalam perspektif revolusi mental. Disambung oleh Guru Besar Universitas Padjadjaran sekaligus ahli sejarah Prof Nina Herlina Lubis yang berbicara tentang pelestarian sejarah dan budaya lokal Cirebon sebagai potensi pembangunan ekonomi dan nasional. Kemudian dilanjut oleh Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE tentang peran Kasultanan Cirebon menyongsong potensi Cirebon dalam pembangunan. Di panel kedua, diisi oleh Kepala Sub Direktorat Wawasan Pembangunan Kemendagri Jakarta, David Yama yang menyampaikann pentingnya karakter dan wawasan kebangsaan dalam mendukung ekonomi lokal dan nasional. Selanjutnya disampaikan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan ahli pendidikan Prof Juntika Nurisan MPd membahas tentang seni mengajar pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan bagi anak didik pendidikan formal dalam memajukan ekonomi lokal dan nasional. Tak hanya itu, pembicara yang lain dari Sekjen Cirebon Creative Wahyudi Nugroho yang menyampaikan peran organisasi masyarakat Cirebon dalam mendukung pembangunan Kota Cirebon melalui kreativitas dan inovasi sebagai bentuk revolusi mental berdasarkan kearifan lokal. Kepala SMA Windu Wacana Widatun KM MPd kepada Radar Cirebon menjelaskan, bahwa kegiatan fasilitasi ini sebagai wujud keeksisan sekolah serta Yayasan Budiarti Kota Cirebon. Khususnya dalam hal pembentukan karakter anak bangsa yang lebih baik. \"Perkembangan zaman serta berkembang pesatnya IPTEK menyebabkan masalah yang terjadi di masyarakat terutama kaum muda yang mudah terprovokasi dan masih mencari jati diri mereka sehinggga membuat mereka mudah terombang-ambing. Perlu ada langkah nyata dalam menangani masalah tersebut, diantaranya dengan pendidikan karakter, moral, serta akhlak dalam membangun karakter bangsa yang lebih maju serta berorientasi ke depan,\" jelasnya. Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Wawasan Pembangunan Kemendagri David Yama sangat mengapresiasi inisiatif Yayasan Budiarti yang mengutamakan pembentukan karakter bangsa dengan revolusi mental. \"Konsep-konsep pembangunan global dan budaya asing akan masuk, untuk itu kita harus bisa menyaring agar tidak bertentangan dengan kepriadian bangsa. Bagaimana masyarakat Cirebon membuat semua konsep itu menjadi terpadu. Jangan sampai nilai global masuk tapi kearifan lokal semakin berkurang,\" pesannya. Pendidikan karakter harus dilaksanakan sejak usia dini, karena usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu, menurut Seksi Pendidikan Anak Usia Dini Kota Cirebon Nani Sri Rahmini Utami yang hadir mengatakan, penerapan pendidikan karakter dimulai sejak dini karena anak kecil mudah menyerap dan meniru. \"Kami sudah menerapkan pendidikan karakter di seluruh PAUD Kota Cirebon. Misalnya dengan adanya kegiatan pembacaan Iqro sebelum memulai pelajaran, solat dhuha, belajar kemandirian, kedisiplinan seperti datang ke sekolah tepat waktu. InsyaAllah dengan pendidikan karakter yang baik, perilaku dan hal-hal negatif seperti tawuran atau geng motor tidak akan terjadi,\" katanya. Selain itu, hadir juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Asep Dedi yang menyampaikan bahwa kegiatan fasilitasi yang dilakukan Yayasan Budiarti dan Kemendagri sesuai dengan visi misi kota Cirebon. Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini sudah mulai menghilangkan sifat patriotisme dan nasionalisme. \"Kearifan lokal sebagai penguat kekompakan kita. Oleh karena itu kami berharap seluruh elemen masyarakat untuk saling bekerjasama mewujudkan karakter anak bangsa yang baik lewat kearifan lokal,\" harapnya. (mik/adv)
Kearifan Lokal Tunjang Pendidikan Karakter
Selasa 11-08-2015,19:11 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :