Desa Terdekat Ciremai, Terapkan Pengelolaan Air Kontinyu

Kamis 13-08-2015,20:22 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Berlimpah Air Sepanjang Tahun Pada musim kemarau ini, persediaan air di Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi justru tetap melimpah. Hal itu karena di kawasan tersebut terdapat banyak sumber-sumber mata air. Ditambah manajemen pengelolaan sumber mata air yang optimal, ratusan warga bisa menikmati air bersih secara melimpah sepanjang tahun. Azis Muhtarom, Sindangwangi KEPALA Desa Bantaragung Maman Surahma SSos mengungkapkan, sejak dulu desanya memang menjadi lumbung sumber mata air, mengingat desanya merupakan desa terakhir di bawah kaki gunung Ciremai. Tidak heran jika air melimpah sepanjang tahun. Akan tetapi, sambung Maman, jika tidak dimenej dengan baik bisa saja banyaknya sumber mata air itu menjadi sia-sia dan tidak dapat termanfaatkan optimal untuk hajat hidup orang banyak. Seperti yang program yang baru dilaksanakan beberapa tahun lalu, dengan menata sarana dan prasarana sumber mata air itu menjadi lebih efektif bagi kebutuhan air bersih dan mengalirkan hingga ke pemukiman-pemukiman warga. Hal ini dilakukan dengan cara memugar sumber mata air serta merehabilitasi dan meremajakan sarana penyalur, mengganti pipa-pipa lama yang usang dan tak beraturan dengan pipa baru dengan kualitas dan daya tahan yang lebih memadai. “Alhamdulillah, dengan manajerial sumber daya air melalui anggaran yang tersedia hanya sebesar Rp250 juta, kami bisa membuat sarana prasarana pengelolaan air besih dengan nilai manfaat yang lebih besar dari itu. Kini hampir separuh warga desa bisa menjadi penerima manfaat dari program ini,” ujar Maman kemarin (12/8). Menurutnya, dengan anggaran yang cukup minim tersebut, pihaknya bisa mengelola air bersih di 11 blok, dengan total penerima manfaat dari sarana penyaluran air bersih hampir 500 rumah atau kepala keluarga. Bahkan, dengan sumber-sumber air yang melimpah dan dikelola lebih baik di desanya, bisa sampai menyuplai kebutuhan air hingga ke tetangga desa terdekat. Baik itu dalam bentuk air bersih untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan pengairan bagi lahan pertanian dengan total ratusan hektare. “Dulu memang sudah dimanfaatkan dengan cara kelompok masyarakat memasang pipa penyalur dari mata air ke blok pemukiman masing-masing, tapi pemasangannya tidak beraturan sehingga banyak air yang tidak termanfaatkan maksimal. Tapi setelah kita programkan perbaikan sarana prasarana, bisa lebih baik lagi hasilnya,” ujar Maman. Setelah sarana prasarana air bersih itu terpasang, pihaknya menerapkan pola perawatan dan pemeliharaan yang berkesinambungan. Sehingga, sarana dan prasarana yang telah ada tersebut bisa berfungsi maksimal, tidak lantas menelantarkan begitu saja karena air bersih merupakan sebuah kebutuhan utama bagi kehidupan warganya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait