Aktivitas Budidaya Ikan Juga Berhenti

Sabtu 15-08-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SUMBER-Musim kemarau bukan hanya berdampak pada sektor pertanian. Namun aktivitas budidaya ikan baik air payau atau tawar pun terancam berhenti lantaran tidak mendapatkan suplai air. Bahkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon pun mencatat sekitar 150 hektar tambak dan kolam budidaya terancam kekeringan tak tidak bisa beroperasi. Kepala Dislakan Kabupaten Cirebon, Ali Effendi menjelaskan, dari 325 hektar lahan tambak dan kolam budidaya ikan di Kabupaten Cirebon, hanya 175 hektar yang bisa beroperasi. Sementara yang lainnya harus berhenti beroperasi karena terancam kekeringan. \"Baik tambak ataupun kolam, sekitar 150 hektar terancam kekeringan. Sehingga daripada tidak dapat suplai air, kami minta agar 150 hektar tambak dan kolam itu tidak dilakukan budidaya,\" jelasnya, kemarin. Kekeringan itu, kata dia, terjadi karena debit air sejumlah waduk di Kabupaten Cirebon mulai menurun. Sehingga tambak dan kolam tidak bisa mendapatkan suplai air yang mencukupi. Bila dipaksakan melakukan budidaya, maka para petambak itu akan merugi. \"Kita minta mereka (petambak) untuk mengeringkan kolam dan tambaknya dulu. Sebenarnya mereka masih bisa dapat air, tapi kalau dipaksakan, nanti di tengah jalan kering. Jadi kita imbau agar mereka memperbaiki kolam dan tambaknya selama kekeringan,\" tuturnya. Sehingga, bila dimanfaatkan untuk memperbaiki kolam, ketika mulai musim hujan pada November, kondisi kolam dan tambak untuk budidaya lebih baik dan bisa memberikan hasil yang maksimal. \"Memang tidak semua berhenti. Masih ada beberapa kolam dan tambak yang berjalan seperti di Dukupuntang, Beber dan Sedong yang masih memungkinkan untuk beroperasi. Dan semoga dampak musim kemarau ini tidak semakin meluas,\" jelasnya. Musim kemarau dijelaskan Ali hanya berdampak pada aktivitas budidaya ikan. Sementara aktivitas para nelayan di laut masih berjalan normal. \"Termasuk juga para petani garam. Musim kemarau justru menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu petani garam,\" jelasnya. (kmg)  

Tags :
Kategori :

Terkait