SAAT membacakan teks proklamasi buatan Sutan Sjahrir, dr Soedarsono saat itu berusia sekitar 34 tahun. Dia merupakan dokter ketua di Rumah Sakit Cirebon, yang saat ini dikenal sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati. Lulusan kedokteran Universitas Indonesia tahun 1928 ini memang juga sebagai salah satu aktivis pergerakan. Di Jakarta, saat kuliah dia aktif dan menjadi perintis Pemuda Indonesia. Kemudian dia juga dikenal sangat dekat dengan Sutan Sjahrir. Bahkan ada yang menyebutkan dr Soedarsono merupakan kader dari Partai Sosialis Indonesia yang dipimpin Sjahrir. Dia salah satu tokoh yang berani mengumandangkan proklamasi negara Indonesia dua hari sebelum proklamasi yang dibacakan Ir Soekarno di Pegangsaan Timur Jakarta. Dengan kedekatannya bersama Sutan Sjahrir, dr Soedarsono pernah menjadi Menteri Dalam Negeri di era Kabinet Sjahrir II saat presiden Soekarno berkuasa. \"Soedarsono merupakan kader Sjahrir yang ada di Cirebon, karena saat itu Cirebon merupakan basis sosialis,\" tukas Sejarawan Mustaqim Asteja. Pria kelahiran Salatiga ini, juga pernah menjadi pemimpin redaksi Indonesia Muda tahun 1933. Ia memiliki empat orang anak dari isteri yang bernama Musopiah. Salah satu anak terakhirnya bernama Juwono Soedarsono. Jowono sendiri pernah menduduki jabatan menteri di era Presiden BJ Habibie, Abdurahman Wahid, hingga SBY. Di era Habibie dia pernah menjadi Menteri Pendidikan Nasional. Di era Abdurahman Wahid dia dipercaya menjadi Menteri Pertahanan. Kemudian saat Megawati menjadi duta besar kerajaan Inggris, dan terakhir di era SBY dipercaya menjadi menjadi menteri pertahanan. (jml)
Dokter Merangkap Aktivis
Minggu 16-08-2015,20:48 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :