Angkat Kisah Ki Bagus Rangin dan Perang Kedondong

Selasa 18-08-2015,15:30 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Upaya Wawan Hernawan Memperkenalkan Sejarah Cirebon (1) Komik serial kartun-kartun luar negeri sudah biasa. Bagaimana kalau komik yang dibuat menceritakan sejarah, seni, dan budaya dengan penggunaan bahasa daerah dan nusantara? Mike Dwi Setiawati, Cirebon Penggagasnya ternyata putra daerah. Wawan Hernawan, seorang perupa sekaligus praktisi budaya Cirebon yang berinisiatif membuat \"Komikisun\" sebagai media pembelajaran sejarah. Ada istilah, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawan, para pejuang dan para pendahulunya. Sedangkan bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran dari apa yang dialami di masa lalu, untuk kepentingan yang baik di masa depan. Namun pada kenyataannya, era modernisasi dan keterbukaan seperti sekarang ini mulai menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai sejarah bangsa. Para pemuda banyak yang tidak paham dengan sejarah bangsanya sendiri. Jangankan untuk paham sejarah, terkadang untuk membaca buku sejarah di sekolah saja rasa malas sudah menghampiri karena melihat tebalnya halaman dan deretan cerita yang panjang. Melihat kondisi tersebut, Wawan Hernawan “tak tahan”. Bagaimana caranya ia bisa mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mencintai sejarah. Terciptalah Komikisun. Sebuah media visual dalam bentuk serial komik sosial budaya Indonesia berbahasa nusantara. Komikisun sebagai media alternatif untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk cerita, sejarah nusantara, kritikan sosial budaya secara visual kepada masyarakat dengan cerdas dan menggelitik agar dapat dipahami semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa. hal ini membawa terobosan besar bagi generasi untuk kemajuan bangsa menuju Indonesia hebat. \"Tujuannya untuk mempermudah generasi muda mempelajari sejarah,\" ujar pria lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu. Komikisun dikemas secara kreatif dan inovatif dengan visual yang menarik, menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia dengan cerita sosial budaya yang terkandung di dalamnya memiliki nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Sehingga, keberadaan Komikisun ini dapat memberikan semangat patriot nasionalis dan keperdulian sosial budaya bagi generasi muda bangsa Indonesia yang berkualitas. Komikisun tidak sekadar sebagai media alternatif dan hiburan melainkan sebagai media pendidikan dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang berkualitas. Khususnya untuk anak-anak, remaja, maupun dewasa. Mulai dari tingkat pendidikan sekolah dasar, tingkat sekolah menengah hingga mahasiswa dan dosen, orang tua ataupun pejabat publik negeri ini. Untuk pertama kali, Wawan menciptakan serial komik sejarah Cirebon Ki Bagus Rangin dan Perang Kedondong di Cirebon. Cetakan pertamanya sebanyak 500 eksemplar dengan ukuran A4 (21 cm x 29 cm), kertas 210 gram, 10 Halaman, dan Full Colour. \"Insya Allah ke depan kisah Perang Kedondong bisa diangkat ke layar lebar,\" tuturnya. Wawan mengaku, gagasan dan ide ini tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya dukungan masyarakat Cirebon dan pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus peduli dengan inovasi para pemuda dan perupa di Cirebon dalam melestarikan budaya dan mengenalkan sejarah. \"Semoga komikisun menjadikan media pilihan yang tepat bagi generasi yang cerdas dan berkualitas. Saya berharap juga para perupa di Cirebon bisa memberikan semangat pada generasi muda dalam belajar sejarah,\" pesannya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait