CIREBON – Meroketnya harga kedelai di pasaran sepekan terakhir mengancam kelangsungan usaha produksi kecap di Kabupaten Cirebon. Karena kedelai merupakan salah satu bahan baku pembuatan kecap. Pemilik industri kecap rumahan di Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, H Sobari menuturkan, kenaikan harga kedelai sudah terjadi sejak bulan Juni lalu. ”Kali ini kenaikan harga kedelai hitam mencapai sekitar 30 persen dari harga sebelumnya,” tuturnya. Menurut Sobari, walaupun selama ini produksi kecapnya menggunakan kedelai hitam lokal. Namun, akibat dari melemahnya rupiah juga berdampak pada kenaikan harga bahan produksi lainnya sehingga harga kedelai hitam pun ikut mengalami kenaikan. “Dulu sih pernah pakai kedelai impor tapi selalu merugi. Kini pakai kedelai lokal tetap merugi karena harganya ikutan naik,” ujarnya. Masih kata Sobari, kenaikan harga kedelai hitam mengakibatkan usahanya merugi hingga 30 persen. “Uang dolar naik, imbasnya ke kami usaha kecil-kecilan. kalau seperti ini terus, kami akan rugi,” katanya. Dirinya mengaku pasrah atas kondisi tersebut. Pasalnya tidak mungkin akan menaikan harga kecap.”Kalau harga kecap kita naikkan, maka konsumen akan beralih ke kecap yang lain,” akunya. Ia berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan ini. Pasalnya, jika keadaan tersebut dibiarkan, maka dikhawatirkan banyak industri kecap rumahan yang akan gulung tikar. “Saya sangat berharap sekali, semoga kenaikan harag kedelai ini tidak akan terus menerus menimpa kepada kami sebagai pengusaha kecil. Jika gulung tikar, kami akan usaha apa lagi,” ucapnya. (arn)
Harga Kedelai Mahal, Produsen Kecap Merugi
Minggu 30-08-2015,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :